PLN menjalin kerja sama dengan Sumitomo Corporation dan PT Medco Energi Internasional dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengakselerasi transisi energi. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Kolaborasi antara PLN dan Sumitomo bakal menyasar pada pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi serta pengembangan bisnis pembangkit listrik EBT. Sementara itu, melalui kerja sama dengan Medco, PLN akan berfokus pada pengembangan hidrogen atau ammonia sebagai sumber energi.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan dalam ajang State Owned Enterprise (SOE) International Conference di Bali pada Selasa (18/10).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, kerja sama PLN dengan Sumitomo mencakup skema pengembangan sistem kelistrikan pada daerah yang masih ditopang oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dalam upaya mendukung program dedieselisasi.
"Kerja sama bisnis juga dilakukan pada pengembangan transmisi dalam upaya mendukung interkoneksi antar pulau, pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB)," kata Darmawan dalam siaran pers pada Rabu (19/10).
Menurut Darmawan, studi ini dapat memberikan manfaat bagi operasi sistem ketenagalistrikan yang dijalankan oleh PLN diantaranya efisiensi, penurunan biaya pokok penyediaan dan mempercepat program de-dieselisasi.
Selain itu, kerja sama ini juga dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan penetrasi energi terbarukan, serta mengurangi beban belanja modal atau capital expenditure (capex) PLN pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Masa berlaku kerja sama dengan Sumitomo berlangsung selama dua tahun sejak penandatanganan nota kesepahaman dilakukan.
Adapun penandatanganan MOU PLN dengan Sumitomo Corporation dilakukan oleh Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo dan General Manager Power Infrastructure Departement Sumitomo Corporation, Takeshi Noguchi serta disaksikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala Nugraha Mansury.
Pada kesempatan yang sama, Hartanto juga mewakili PLN dalam penandatanganan MoU dengan Medco Energi Internasional yang diteken oleh Direktur Medco Energi Internasional Amri Siahaan.
PLN bersama dengan Medco Energi Internasional juga sepakat melakukan studi yang mencakup pengembangan Hidrogen atau Ammonia sebagai sumber energi dan pengembangan Carbon Captured Utilization and Storage (CCUS)/Carbon Captured Storage (CCS).
Darmawan menjelaskan, langkah ini dimaksud untuk mengakselerasi penggunaan sumber energi baru. "PLN dan Medco juga akan melakukan studi bersama pengembangan EBT. Melakukan studi bersama pemanfaatan Well-Head Gas to Power (WHGTP) untuk pembangkit," ujar Darmawan.