Perusahaan patungan antara TBS Energi Utama dan GoTo Gojek Tokopedia, Electrum, menargetkan proses pembangunan fasilitas perakitan dan manufaktur motor listrik dapat dimulai tahun depan.
Wakil Presiden Direktur TBS, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan bahwa kinerja keuangan yang positif dari bisnis pertambangan dan penjualan batu bara, serta ketenagalistrikan, menjadi modal penting dalam mengembangkan dua pilar bisnis hijau perusahaan, salah satunya ekosistem kendaraan listrik.
“Kinerja keuangan yang positif dari TBS hingga kuartal ke-3 menjadi modal penting bagi perseroan untuk melakukan reinvestasi pada dua pilar bisnis hijau yang kami miliki, yaitu energi terbarukan dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Jumat (2/12).
Dia menambahkan bahwa perkembangan di sisi pembangunan ekosistem kendaraan listrik melalui Electrum berada dalam momentum positif selama satu tahun terakhir. Dari data yang berhasil dikumpulkan, hingga akhir tahun ini Electrum berhasil menempuh jarak ,5 juta kilometer melalui pilot project dengan kurang lebih 500 motor listrik.
“Antusiasme yang tinggi di tengah-tengah masyarakat menjadi catatan penting bahwa adopsi motor listrik untuk melengkapi gaya hidup sehat dalam bermobilisasi sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Dari sisi pengembangan energi terbarukan, TBS telah memiliki target pipeline sebesar 1 GW hingga 2030 melalui pengembangan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini-hidro (PLTMH), bayu, biomassa, panel surya hingga waste to energy.
Saat ini Perseroan telah memulai tahap konstruksi satu proyek pembangkit listrik tenaga mini-hidro di Lampung dengan kapasitas sebesar 2x3 MW dan akan rampung sesuai target COD PLN di 2024.
Sebagai informasi, hingga akhir September 2022, TBS Energi membukukan total pendapatan sebesar US$ 469 juta, tumbuh 64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan lompatan pendapatan tersebut, laba bersih melesat 86% menjadi US$ 84 juta.
Pada akhir September 2022, total aset Perseroan meningkat 12% mencapai US$ 894 juta. Segmen bisnis batubara masih menjadi kontributor tertinggi pendapatan yang mencapai US$ 429 juta, melonjak 87% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Hasil keuangan yang positif bagi Perseroan akan menjadi landasan kuat untuk terus melanjutkan fokus dalam bertransformasi menuju Energi Terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik.
Alvin Sunanda, Direktur TBS mengapresiasi aktivitas Perseroan yang mencatatkan pertumbuhan positif 2 kali lipat dalam lima tahun terakhir dan melakukan eksekusi yang tepat dalam bertransformasi.
“Kini untuk mendorong transformasi bisnis TBS, Perseroan juga telah mendirikan sub-holding baru yaitu EBT (PT Energi Baru TBS) dengan berfokus pada semua bisnis energi baru terbarukan dan kendaraan listrik,” ucapnya.