PLN dan Tanesco Jajaki Kerja Sama Pengembangan Geothermal di Tanzania

PLN
Suasana pertemuan antara PLN dan TANESCO di Jakarta, Jumat (26/1).
30/1/2024, 09.24 WIB

PT PLN (Persero) dan BUMN asal Tanzania, Afrika Timur, Tanzania Electric Supply Co Ltd (Tanesco) memperkuat sinergi dalam kerja sama di bidang ketenagalistrikan dan energi terbarukan di Afrika. Salah satunya menjajaki peluang kerja sama pengembangan geothermal atau pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Tanzania.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sebelumnya PLN dan Tanesco telah menyepakati beberapa kerja sama dalam meningkatkan kualitas sektor ketenagalistrikan. PLN dan Tanesco telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Dar es salaam, Tanzania, pada Agustus 2023.

Kerja sama ini juga sebagai bentuk ekspansi bisnis PLN di kancah global. Tanesco mereplikasi pengalaman PLN yang berhasil seperti pengelolaan sumber daya manusia dan  transformasi dan digitalisasi di sektor ketenagalistrikan.

"Untuk itu kami akan semaksimal mungkin pada kerja sama ini, karena keberhasilan PLN juga akan menjadi prestasi bagi Indonesia” kata Darmawan melalui keterangan tertulis, Selasa (30/1).

PLN kembali menjalin MoU dengan Tanesco di kantor pusat PLN di Jakarta, Jumat (26/1). Darmawan menjabarkan, ada empat ruang lingkup kerja sama yang telah disepakati antara PLN dan Tanesco.

  1. Dukungan digitalisasi sesuai dengan kebutuhan di Tanesco, seperti digitalisasi pembangkitan, digitalisasi distribusi, dan penggunaan Super App yang mengadopsi penerapan PLN Mobile.
  2. Pengembangan utilitas core business di Tanesco yang mencakup Maintenance, Repair, and Operation (MRO) dan kolaborasi co-investment.
  3. Pengembangan utilitas non-core business di Tanesco seperti power quality solutions dan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan.
  4. Penyediaan capacity building dan pertukaran komprehensif melalui internship pegawai Tanesco ke PLN pada transformasi digital PLN dan sektor core business ketenagalistrikan.

Pengembagan Geothermal

Darmawan mengatakan, kedua belah pihak juga berdiskusi terkait keinginan Tanesco mengadaptasi transformasi digital PLN dan  pengembangan PLTP. Pembangkit listrik tersebut akan menjadi base load Tanzania dalam mengakselerasi produksi pembangkit listrik sebesar 10.000 MW pada 2025.

“Pada pertemuan ke-5 ini, TANESCO ingin berdiskusi berbagai hal termasuk tentang investasi business to business yang tujuannya adalah untuk menjajaki potensi kerja sama, dengan ketertarikan pada energi terbarukan, khususnya pembangkit listrik tenaga panas bumi,” kata Darmawan.

Managing Director TANESCO, Boniface Gissima Nyamo-Hanga, mengatakan penguatan kerja sama antara Tanesco dan PLN merupakan kerja sama strategis kedua negara dalam mengejar target net zero emission. Dia mengatakan, Tanzania punya potensi pengembangan energi bersih namun masih minim dalam pengembangan teknologi.

"Kami melihat PLN merupakan mitra yang sangat baik untuk mengembangkan teknologi terutama dalam transformasi digital dan pengembangan energi baru terbarukan," kata Boniface.