Produsen Otomotif Eropa Bersiap Hadapi Larangan Mobil BBM pada 2035

ANTARA FOTO/REUTERS/Patrick Pleul/Pool /rwa/cf
Elon Musk menghadiri upacara pembukaan pabrik giga Tesla yang baru untuk mobil listrik di Gruenheide, Jerman, Selasa (22/3/2022).
27/2/2024, 12.41 WIB

Uni Eropa akan melarang penjualan mobil berbahan bakar fosil atau internal combustion engine (ICE) untuk mengurangi emisi pada 2035. Menanggapi hal tersebut produsen mobil Eropa tidak akan menantang keputusan yang dikeluarkan Uni Eropa.

Presiden Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) Luca de Meo mengatakan, pihak produsen mobil sepakat mengikuti peraturan tersebut. Produsen juga tidak memerdulikan siapa yang pemenang pemilihan parlemen Eropa tahun ini dan akan menjadi penentu kebijakan tersebut.

“Tanggung jawab industri otomotif sebagai pemimpin bisnis. Bukan untuk membantah peraturan tersebut,” kata Luca de Meo pada konferensi pers di pameran mobil Jenewa, dikutip Reuters, Selasa(27/2).

De Meo, yang juga CEO pembuat mobil Prancis Renault  mengatakan tidak mempermasalahkan peraturan tersebut diterapkan pada 2035. Menurutnya, larangan mobil bahan bakar fosil secara penuh berpotensi layak diterapkan. Namun, harus melihat kondisi yang tepat untuk diberlakukan.

Untuk diketahui, pertumbuhan permintaan untuk kendaraan listrik melambat saat ini. Pelambatan ini menyebabkan peningkaan tekanan pada industri otomotif Eropa.

Beberapa produsen mobil telah memotong biaya dan mengembangkan model yang lebih terjangkau. Hal ini karena Cina, yang menjadi kompetitor utama mereka, telah mengeluarkan model moil listrik berbiaya lebih rendah.

Melihat kondisi ini, produsen mobil telah berulang kali berpendapat untuk mememinta subsidi pemerintah. Selain itu, infrastruktur pengisian daya yang lebih banyak di mana-mana juga diperlukan untuk memacu permintaan kendaraan listrik dan mendorong adopsi massal.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri