PLN Fokus Kembangkan Ekosistem Hidrogen Hijau, Berikut Rinciannya

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Pekerja mengecek tabung yang berisikan hidrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (20/11/2023). PT. PLN (Persero) resmi menciptakan 21 unit hidrogen dengan kemampuan produksi hingga 199 ton hidrogen per tahunnya yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan mobil sebagai energi terbarukan.
21/6/2024, 12.14 WIB

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo memastikan, PLN berkomitmen penuh dalam menjalankan pengembangan hidrogen di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan dapam mendukung transisi energi di Indonesia. 

"Hidrogen merupakan salah satu pilar kunci dalam mencapai net zero emissions pada 2060. PLN memandang hidrogen sebagai energi masa depan dalam mendukung upaya mereduksi emisi," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (21/6). 

Sementara itu, Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso mengatakan, PLN telah membangun ekosistem hidrogen hijau secara end to end. PLN telah memiliki 22 Green Hydrogen Plant (GHP) dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya, dan renewable energy certificate.

“Kami melihat peluang di dalam operasional perusahaan. Kami manfaatkan existing facility yang ada di pembangkit kami, kemudian kami lakukan inovasi dengan memanfaatkan 100% EBT agar bisa memproduksi hidrogen hijau,” ujar Adi. 

Dari total 22 GHP tersebut, Adi mengatakan, PLN mampu memproduksi 203 ton/tahun hidrogen hijau. Dimana 75 ton hidrogen ini digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit. Sementara 128 ton bisa digunakan untuk mendukung kebutuhan lain, termasuk kendaraan hidrogen.

Selain itu, PLN juga telah memiliki Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen yang berlokasi di kawasan Senayan, Jakarta. HRS yang diresmikan pada Februari 2024 lalu menjadi HRS pertama di Indonesia. 

Adi menambahkan, PLN juga terus membuka kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengembangan green hydrogen di Indonesia. 

“Dengan berbagai potensi yang ada, kami yakin Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi energi baru yang berkelanjutan,” ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo