Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan implementasi biodiesel 40% atau B40 dilaksanakan mulai 1 Januari 2025. Progres implementasi tersebut saat ini sudah mencapai 50%.
Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengatakan, pemerintah telah selesai melakukan uji coba B40 pada sektor otomotif. Sementara uji coba lima sektor lainnya yaitu alat dan mesin pertanian (alsintan), alat berat pertambangan, kereta api, pembangkit listrik, serta angkutan laut akan rampung pada Desember 2024.
Saat ini, Eniya mengatakan, pemerintah tengah mempersiapkan mandatori untuk implementasi B40. Pemerintah juga telah berkomunikasi dengan produsen biodiesel di Indonesia.
"Kemarin sudah ada izin untuk mandatori B40 itu Januari 2025. Jadi sekarang saya sudah persiapkan untuk mandatori B40 dalam dua bulan kedepan," ujar Eniya dalam dalam acara Katadata Sustainability Action For The Future Economy (SAFE) 2024 di Jakarta, Kamis (8/8).
Eniya mengatakan, pemerintah sudah berhasil mengimplementasikan B35. Hingga Agustus 2025, konsumsi B35 bahkan sudah mencapai mencapai target lebih dari 50%.
"Konsumsi perlu didorong lebih lagi karena target di akhir tahun mungkin tidak 100 persen tapi 90 persen. Kita pengen dorong lebih lagi pemanfaatanya," ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah juga tengah berupaya menggenjot produksi biodiesel untuk mengimplementasikan B40. Pasalnya, saat ini hanya 23 industri yang aktif memproduksi biodiesel dari 34 yang terdaftar di Kementerian ESDM.
Guna mencapai kekurangan produksi yang ada, Kementerian ESDM berusaha untuk memaksimalkan kapasitas produksi 23 industri yang telah terdaftar.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan pemanfaatan Biodiesel telah mencapai 6,2 juta kiloliter (KL) hingga semester I 2024. Angka tersebut mencapai 54,2% persen dari target tahunan sebesar 11,3 juta kiloliter.
Arifin mengatakan, peningkatan konsumsi biodiesel memberikan efek positif pada perekonomian negara dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Maka dari itu, pemerintah akan mempercepat implementasi biodiesel B40, yakni campuran solar dengan 40% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit pada 2025.
"Tahun ini sudah mulai masuk ke biodiesel B35. Insyaallah tahun depan B40 sudah bisa jalan, sudah ada kesepakatan," ujar Arifin dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (6/8).