Krisis Energi, Kemenperin Rekomendasikan Industri Lirik Hidrogen

Kementerian Perindustrian
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Kementerian Perindustrian, Reni Yanita.
11/9/2024, 18.11 WIB

Kementerian Perindustrian meminta industri bersiap menyediakan infrastruktur dan teknologi yang paling efisien untuk membangun ekosistem hidrogen di Indonesia. Hidrogen merupakan salah satu bahan bakar alternatif energi fosil yang potensial dan ramah lingkungan.

Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, mengatakan fenomena krisis energi tengah melanda dunia. Di sisi lain, komitmen Indonesia berkomitmen dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). 

Menurut Reni, kondisi tersebut harus menjadi perhatian pelaku industri, khususnya dalam menemukan solusi pemenuhan energi yang rendah karbon.

"Pengembangan hidrogen hijau adalah salah satu strategi untuk mencapai target net zero emission (NZE) industri tahun 2050,” ujar Reni dalam keterangan, Rabu (11/9).

Menurutnya, hidrogen adalah alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan merupakan media penyimpan energi yang ideal. Selain itu, hidrogen adalah penghubung rantai energi yang berkelanjutan dan bebas emisi dari awal hingga akhir.

Munculnya hidrogen sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan juga perlu diantisipasi sebagai peluang pengembangan untuk produsen gas industri ke depannya. Namun, penggunaan hidrogen sebagai energi dalam skala besar perlu didukung dengan infrastruktur produksi, penyimpanan, dan transportasi ke pengguna akhir yang andal, aman, memadai, dan ekonomis.

“Oleh karena itu, industri harus bersiap untuk mengambil peluang ini dengan mempersiapkan penyediaan infrastruktur dan teknologi yang paling efisien dan sesuai dengan standar keamanan yang memadai untuk membangun ekosistem hidrogen di Indonesia” ujarnya.

Reni berharap, Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) terus mendorong anggotanya aktif melakukan ekspansi agar Indonesia tetap dapat memenuhi kebutuhan gas-gas industri secara mandiri dan tidak bergantung pada impor. Selain itu, pelaku industri diharapkan berperan aktif dalam mendukung perkembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan seperti hidrogen.

Sementara itu, Ketua Umum AGII Rachmat Harsono mengatakan AGII mendukung inisiatif pemanfaatan hidrogen hijau, baik dari sisi teknologi maupun keselamatan kerja (safety).

“Kesadaran terhadap pentingnya keselamatan, baik dalam proses operasional maupun peralatan, merupakan langkah vital agar industri gas dapat berjalan dengan aman dan lancar, serta turut membantu dalam mendorong proses dekarbonisasi yang berkelanjutan,” ujar Rachmat.

Reporter: Djati Waluyo