PLN IP Manfaatkan Amonia Hijau untuk PLTU Labuan

Proses pengecekan tekanan green ammonia saat dihubungkan ke PLTU Banten 2 Labuan, Banten, untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan sistem. ANTARA/HO-PT PLN IP
Antara
Proses pengecekan tekanan green ammonia saat dihubungkan ke PLTU Banten 2 Labuan, Banten, untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan sistem. ANTARA/HO-PT PLN IP
28/2/2025, 11.10 WIB

PLN Indonesia Power (PLN IP) melakukan uji coba pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar green amonia hasil konversi dari green hydrogen yang diterapkan di PLTU Labuan.

Pengoperasian tersebut dilaksanakan berkat kerjasama dengan IHI Corporation dan Pupuk Kujang dan berpotensi mampu menekan emisi karbon sebesar 70.640,64 ton CO2 per tahun. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi mengatakan kolaborasi yang dikerjakan saat ini antara PLN Indonesia Power, Pupuk Kujang dan IHI Corporation dalam menerapkan amonia cofiring di PLTU menjadi bagian penting untuk upaya inisiasi penurunan emisi di pembangkit listrik tenaga uap.

“Hal ini selaras dengan konsep pengembangan hidrogen dan amonia," ujar Eniya dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (28/2).

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo mengatakan inovasi amonia cofiring di PLTU Labuan yang dilakukan PLN Indonesia Power akan terus ditingkatkan untuk memberikan dampak terhadap transisi energi di Indonesia.

"Hari ini kita melakukan peristiwa bersejarah yaitu amonia cofiring PLTU pertama di Indonesia, pencapaian ini merupakan kolaborasi yang luar biasa," ujar Hartanto.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan dalam pengujian cofiring ammonia ini akan memberikan dampak yang signifikan pada pengurangan emisi karbon.

"Dari uji cofiring ammonia sebesar 3 persen ini dapat mengurangi penggunaan batubara sebanyak 4,5 ton per jam dengan pengurangan CO2 sebesar 9,45 ton CO2 per jam selama pengujian atau berpotensi mengurangi CO2 sebesar 70.640,64 ton CO2 per tahun. Hal ini juga setara dengan menanam sekitar 70.000 pohon," ujar Edwin.

Sementara itu, Deputy Commissioner for International Affairs Agency for Natural Resources and Energy, Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Masanori mengatakan Pemerintah Jepang sangat berkomitmen untuk terus mendukung proyek dan upaya Indonesia untuk melakukan transisi energi serta berharap dapat menjadi contoh negara anggota Asia Zero Emission Community (AZEC).

"Negara-negara anggota AZEC sangat berkomitmen untuk mencapai tujuan yang ambisius, yaitu mencapai dekarbonisasi, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan energi secara bersamaan. Saya berharap proyek ini akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara AZEC lainnya," ujar Masanori.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Djati Waluyo