PT PLN (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) menggandeng ACWA Power untuk mengembangkan hidrogren hijau dan amonia hijau) terintegrasi di Indonesia.
Potensi lain dari hidrogen adalah untuk long term energy storage. Jika ada kelebihan daya dari energi surya atau angin, bisa dikonversi menjadi hidrogen dan dikirim ke grid saat EBT tidak ada.
PLTU Jawa 9 dan 10 akan mengadopsi teknologi Ultra Selective Catalytic Reduction atau USCR dan menjadi pembangkit hibrida pertama yang menggunakan amonia dan hidrogen hijau.
Pertamina Geothermal Energy atau PGE menggandeng anak usaha Chevron di Indonesia untuk mengembangkan hidrogen dan amonia hijau di wilayah kerja panas bumi Way Ratai.
Pupuk Kaltim mengkaji rancangan pembangunan fasilitas produksi green ammonia berkapasitas sebesar 1 juta ton per tahun. Estimasi investasi proyek tersebut sekitar Rp 60,2 triliun.
Pertamina NRE telah menyiapkan US$ 10 miliar atau sekira Rp 148,8 triliun untuk studi kelayakan produksi energi bersih amonia hijau bersama dua perusahaan energi asal Jepang.
Pupuk Indonesia tengah melakukan studi kelayakan untuk memproduksi amonia biru dan amonia hijau sebagai sumber energi pengganti bahan bakar minyak (BBM) dan gas.