Sri Mulyani Tantang Pertamina Siapkan Anggaran Penurunan Emisi Karbon

Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
7/12/2021, 13.39 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menantang Pertamina untuk menyiapkan anggaran atau investasi yang dibutuhkan untuk mendanai aksi untuk mencegah perubahan iklim di sektor energi. Pasalnya, dana yang dibutuhkan untuk menurunkan emisi karbon di sektor energi sangat besar.

Hal ini bertujuan agar pemerintah dapat mengetahui batas kemampuan Indonesia dalam mentransformasikan ekonominya sesuai dengan target Nationally Determined Contribution (NDC), yakni untuk menurunkan emisi karbon sebesar 29% dengan usaha sendiri, atau 41% dengan bantuan internasional pada 2030.

Menurut dia Pertamina sebagai perusahaan milik negara yang terbesar di bidang energi, harus mampu mewujudkan transformasi menuju net zero emission atau nol emisi karbon pada 2060 yang adil dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Dia berharap Pertamina dapat memikirkan hal tersebut.

"Dari sisi pemerintah, Kementerian Keuangan tanggung jawab kita adalah mendesain kebijakan dan regulasi bersama sama dengan kementerian lain," katanya dalam Pertamina Energy Webinar 2021: Energizing Your Future, Selasa (7/12).

Pemerintah sebenarnya menargetkan penurunan emisi karbon terbesar dari sektor kehutanan. Namun biaya penurunan emisi yang dibutuhkan dari sektor ini relatif lebih kecil dibandingkan biaya untuk menurunkan emisi di sektor energi.

Sri Mulyani mengatakan untuk menurunkan 700 juta ton emisi karbon dioksida ekuivalen (CO2e), sektor Forestry and Other Land Uses (FoLU) membutuhkan biaya hanya sekitar Rp 90 triliun. Ini jauh lebih murah dibandingkan biaya yang dibutuhkan untuk sektor energi yang mencapai Rp 3.500 triliun untuk menurunkan 450 juta ton CO2e.

"Energi adalah sektor yang sangat mahal tapi dia sangat penting bagi rakyat dan (biaya) penurunan untuk emisinya adalah the second largest untuk ekonomi," ujarnya.

Sejak 2016, Kemenkeu telah memperkenalkan anggaran APBN yang terkait dengan penanganan perubahan iklim secara transparan dan akuntabel. Karena itu, dia berharap supaya Pertamina juga dapat menerapkan hal yang sama seperti yang sudah dilakukan pemerintah.

"Berapa sih sebetulnya belanja pemerintah dari sisi fiskal yang komit terhadap climate change, saya berharap mungkin Pertamina bisa lakukan hal yang sama," katanya.

Reporter: Verda Nano Setiawan