Kapasitas pabrik tersebut mencapai 5.000 ton per tahun. “Pabrik telah beroperasi pada awal tahun 2022 dan pengapalan pertama sudah dilakukan pada kuartal pertama tahun ini,” kata Direktur CJ Indonesia Group Onasis Wahju.

Pabrik itu akan berperan penting bagi Indonesia dalam menurunkan sampah plastik lantaran Indonesia dikenal dengan negara dengan jumlah sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Di sisi lain, keberadaan pabrik CJ ini mendukung program pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah plastik sebesar 70% di laut.

Selain pasar Indonesia, CJ Indonesia juga memasarkan produknya di luar negeri. Hal itu berdasarkan perhitungan CJ bahwa permintaan plastik ramah lingkungan di dunia akan naik dari 0,4 triliun di tahun 2021 menjadi 1,6 triliun di tahun 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelaksana Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Yahya Rachman Hidayat mengatakan setidaknya ada lima sektor yang berperan penting untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Kelima sektor tersebut yaitu energi, kehutanan, pertanian, industri dan penggunaan produk, serta pengelolaan sampah. “Dengan pembangunan rendah karbon melalui skenario NZE, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam jangka panjang,” kata Yahya.

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Dalam hitungan Bappenas, skenario untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai NZE mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 6% per tahun dalam jangka panjang.

Halaman:
Reporter: Antara