Negara Mana Pemilik Cadangan Penyangga Minyak Terbesar di Dunia?
Melansir dari OilPrice.com, berikut daftar negara-negara pemilik cadangan penyangga minyak terbesar di dunia:
1. Amerika Serikat
Seperti telah disebut di atas, SPR milik AS merupakan yang terbesar di dunia. Cadangan minyak strategis ini terbentuk pertama kali pada 1975, ketika terjadi krisis minyak di Timur Tengah. Tujuan pembentukannya adalah untuk mencegah gangguan pasokan.
Sebelum terjadi pandemi corona, AS sebenarnya sudah menganggap SPR tak lagi penting. Pasalnya, ongkos untuk menyimpan minyak cukup tinggi. Di saat bersamaan, negara tersebut juga sedang menikmati produksi shale oil (minyak serpih) dan shale gas (gas serpih) yang cukup besar. Gara-gara ini, pada September 2018, AS menjadi negara produsen minyak terbesar di dunia.
Namun, situasi sekarang berubah. Konsumsi minyak melemah karena seluruh dunia terdampak infeksi Covid-19. Harga minyak mentah turun, Trump melihat ada potensi untuk mengisi kembali cadangan minyak negaranya.
(Baca: Tertekan Penurunan Harga Minyak, Rupiah Anjlok 0,4% Terlemah di Asia )
2. Tiongkok
Beijing mulai melakukan pencadangan miyak mentah pada 2007. Tidak seperti AS yang terbuka dengan laporan datanya, Cina merahasiakan detail SPR-nya. Sebagian informasi tentang stok minyaknya hanya merupakan perkiraan.
JPMorgan Chase & Co pada Juni 2016 pernah melaporkan Tiongkok sedang membangun tambahan tangki penyimpanan sebesar 400 juta barel. Di tahun berikutnya, ketika harga di bawah U$ 50 per barel, Cina mulai membeli minyak mentah. Situs The Balance menyebut cadangan minyak strategis Cina mencapai 511 juta barel.
3. Jepang
Di posisi ketiga pemegan SPR terbesar adalah Jepang. Total stoknya sekitar 324 juta barel. Jumlah ini cenderung stagnan. Negeri Sakura tidak pernah secara agresif menambah atau menjual persediaannya, bahkan ketika krisis minyak terjadi.
(Baca: Global Kebanjiran Pasokan, Harga Minyak Brent Anjlok ke US$ 18/ Barel)
4. Korea Selatan
Kapasitas SPR Korea Selatan adalah 146 juta barel minyak. Namun, pemerintah negara itu tidak pernah mengisinya secara penuh. Untuk kebutuhan dalam negeri hanya 92,6 juta barel. Lalu, 26,6 juta barel disewakan untuk menyimpan minyak milik perusahaan asing, di bawah perjanjian. Korea National Oil Corp memakainya sebanyak 5,9 juta barel dan 800 ribu barel untuk penggunaan komersial.
5. Spanyol
Negara di Benua Eropa ini memiliki kapasitas SPR 120 juta barel. Tapi tidak pernah terisi penuh. Spanyol sejak lama mempertahankan status quo untuk SPR-nya di level 90 hari konsumsi domestik.
(Baca: Harga Minyak Anjlok, Pertamina Jelaskan Alasan BBM Tak Turun)