Dalam dunia bisnis dikenal istilah days payable outstanding atau DPO, yang merupakan metode atau cara untuk mengestimasi estimasi berapa waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melunasi utangnya.
Konsep days payable outstanding tergolong penting untuk dipahami. Utamanya untuk pebisnis dan investor. Pasalnya, metode ini merupakan salah satu komponen penting dalam cash conversion cycle.
Days payable outstanding merupakan rasio finansial yang menghitung rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan agar dapat membayar kewajibannya. Caranya, adalah dengan membandingkan harga pokok, utang usaha, dan juga sisa hari sebelum tiba waktu jatuh tempo pembayaran tagihan.
Melalui perhitungan days payable outstanding, maka perusahaan dapat mengetahui secara detail terkait kesanggupan suatu perusahaan dalam mengelola semua utangnya.
Manfaat Days Payable Outstanding untuk Perusahaan
Days payable outstanding memiliki peran yang sangat penting dalam menilai rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan melunasi utang pada kreditur.
Nilai yang akan didapat dari perhitungan days payable outstanding setelah melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri bisnis yang sama, akan sangat mempengaruhi perusahaan dalam berbagai kondisi.
Days payable outstanding yang tinggi di suatu perusahaan akan membuat kreditur menilai bahwa perusahaan tersebut merupakan adalah klien yang buruk, dan bisa diasumsikan ke depan bisa jadi melanggar berbagai aturan kredit.
Namun, bukan berarti angka days payable outstanding yang rendah lebih baik untuk perusahaan. Rendahnya DPO dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut tidak berjalan dengan baik, serta memiliki kesulitan membayar kewajiban utangnya.
Saat ini belum ada indikator yang pasti mengenai berapa skala days payable outstanding suatu perusahaan yang dapat dikatakan sehat. Setiap perusahaan masing-masing memiliki nilai DPO sendiri, tergantung pada berbagai faktor penentunya.
Umumnya, semakin besar nama dan skala suatu perusahan, maka akan semakin tinggi pula posisi tawarannya. Sehingga, suatu perusahaan bisa menentukan days payable outstanding yang terbaik.
Faktor Penentu dan Rumus Days Payable Outstanding
Setidaknya terdapat tiga faktor penentu yang bisa mempengaruhi tinggi-rendahnya days payable outstanding suatu perusahaan. Pertama, terkait jenis industri yang dijalani oleh suatu perusahaan.
Days payable outstanding, juga ditentukan oleh posisi kompetitif suatu perusahaan. Perusahaan yang mempunyai kemampuan melakukan negosiasi dengan pemasok untuk berbagai hal, memungkinkan perusahaan tersebut dapat menjadi pemimpin pasar.
Lalu, days payable outstanding juga ditentukan apabila dalam pasar ada banyak pemasok dengan minim diferensiasi. Minimnya diferensiasi ini, membuat perusahaan harus memiliki kemampuan untuk menawarkan jangka waktu yang lebih lama agar memperoleh klien yang mau diajak kerja sama.
Untuk menghitung days payable outstanding, dapat dilakukan dengan membagi rata-rata utang usaha dengan harga penjualan. Kemudian, dikalikan dengan jumlah hari yang tersisa sampai jatuh tempo utang usaha.
Days Payable Outstanding (DPO) = (Rata-rata Utang Usaha / Harga Penjualan) x Jumlah Hari
Penghitungan days payable outstanding juga dapat dilakukan dengan membagi rata-rata utang usaha dengan jumlah pembagian harga pokok peenjualan dengan jumlah hari yang tersisa sampai jatuh tempo utang usaha.
Days Payable Outstanding (DPO) = Rata-rata Utang Usaha / (Harga Pokok Penjualan / Jumlah Hari)
Harga pokok penjualan dalam perhitungan days payable outstanding, dapat ditemukan dengan menjumlahkan invetaris awal dengan pembelian, kemudian menguranginya dengan investaris akhir.
Harga Pokok Penjualan = Inventaris Awal + Pembelian – Inventaris Akhir
Merujuk pada rumus perhitungannya, maka dapat disimpulkan ada tiga komponen penting dalam penghitungan days payable outstanding, yakni antara lain:
- Utang usaha, yaitu jumlah utang perusahaan kepada kreditur karena adanya pembelian yang dilakukan secara kredit.
- Harga Pokok Penjualan, yang ditentukan oleh perusahaan. Ini mencakup proses produksi hingga produk siap jual, termasuk biaya langsung, seperti biaya peralatan, bahan baku, sewa, dan biaya lainnya yang secara langsung berdampak pada produksi.
- Jumlah hari, yakni hari yang tersisa hingga jatuh tempo utang usaha.
Demikianlah ulasan mengenai days payable outstanding, yang merupakan rasio penting untuk menganalisa efisiensi operasional perusahaan. Rasio ini digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat investor.
Pasalnya, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, besaran days payable outstanding yang rendah umumnya dapat dimaknai bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk melunasi utangnya.
Namun, patut diingat bahwa sifat days payable outstanding ini sangat relatif. Artinya, besarannya sangat tergantung pada jenis industri masing-masing perusahaan.