Berkat bisnis yang dijalankan Grup Adani, Gautam Adani diakui sebagai orang terkaya di India menurut Forbes dan orang terkaya ketiga di dunia, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Mengalir Darah Pebisnis

Lahir pada 24 Juni 1962 dari keluarga India dan memiliki tujuh saudara kandung, latar belakang keluarga Adani sejatinya adalah pebisnis. Ayah Adani merupakan seorang pedagang tekstil. Latar belakang pendidikan pria berusia 60 tahun tersebut adalah perdagangan. Dia sempat mengenyam pendidikan di Universitas Gujarat, namun keluar di tahun kedua. Memiliki darah pebisnis, Adani tidak meneruskan bisnis tekstil yang ditekuni ayahnya.

Masa muda Adani dihabiskan untuk mencari pengalaman bisnis. Pada 1978 dia pindah ke Mumbai dan bekerja sebagai penyortir berlian untuk Mahendra Brothers. Selang tiga tahun kemudian, kakak laki-laki Adani memintanya untuk mengelola operasional unit plastik, sekaligus membuka gerbang Adani untuk melakukan perdagangan global dengan mengimpor polivinil klorida (PVC).

Pada 1985, Adani mulai mengimpor polimer primer untuk industri skala kecil. Butuh waktu tiga tahun, Adani kemudian mendirikan Adani Exports, dan kini dikenal sebagai Adani Enterprises, perusahaan induk dari Grup Adani. Awalnya, perusahaan tersebut bergerak di bidang komoditas pertanian dan listrik.

Adani Group (Adani)

Sayap bisnis Adani terus dikembangkan, pada 1991 dia memulai bisnis perdagangan logam, tekstil dan produk agro. Adani juga berhasil memperoleh kontrak outsourcing manajerial untuk Pelabuhan Mundra pada 1995, hingga di tahun yang sama dia mendirikan dermaga pertama. Pelabuhan Mudra adalah pelabuhan sektor swasta terbesar di India dengan kapasitas penanganan hampir 210 juta ton kargo per tahun.

Cakupan bisnis Grup Adani setiap tahun kian melebar. Pada 1996 dia mendirikan Adani Power, perusahaan yang bergerak di bisnis ketenagalistrikan. Adani Power memiliki pembangkit listrik termal dengan kapasitas 4.620 MegaWatt, sekaligus menjadi produsen listrik termal swasta terbesar di Negeri Bollywood.

Bisnis Grup Adani juga merambah ke pembangkit listrik. Bahkan pada 2009 hingga 2012, Adani mengakuisisi Abbot Poit Port di Australia dan tambang batu bara di Carmichael di Queensland. Perusahaannya juga sempat memenangkan penawaran tenaga surya terbesar di dunia oleh Solar Energy Corporation of India (SECI) senilai US$ 6 miliar.

Singkat cerita, pundi-pundi kekayaan Adani terus menumpuk. Pada Mei 2022, keluarga Adani mengakuisisi Ambuja Cements dan anak perusahaan ACC, dari Holcim Group, senilai US$ 10,5 miliar. Agustus tahun ini, unit Grup Adani juga berencana membeli RRPR Holding dari penyiar berita nasional, New Delhi Television Ltd (NDTV).

Halaman: