Memburu “Virus Stocks”, Saham Pencetak Untung yang Menyimpan Risiko

ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan R Smith
Trader saham Peter Tuchman memakai kacamata 2020 untuk merayakan Tahun Baru di New York Stock Exchange (NYSE) di New York, Amerika Serikat, Selasa (31/12/2019).
6/4/2020, 19.44 WIB

(Baca: Info Terbaru Corona: Sembuh dengan Darah hingga Penularan pada Kucing)

Meski begitu, Jim Chanos memperingatkan investor yang mengumpulkan portofolio “virus stocks” untuk berhati-hati. Investor perlu melakukan “tugasnya” yaitu riset terhadap kinerja perusahaan sebelumnya dan prospeknya ke depan, setelah corona berlalu, untuk mengetahui risikonya.

Saat ini, menurut dia, banyak saham yang diperdagangkan dengan harga 30 hingga 50 kali pendapatannya hanya karena akan berkinerja baik pada kuartal pertama dan kedua. “Setelah penyebaran virus berakhir, dan kita tahu hal itu akan terjadi, perusahaan-perusahaan tersebut kemungkinan tak semenarik saat ini,” ujarnya.

Saham Top Gainers di Tengah Pandemi Corona

Di bursa domestik, saham-saham perusahaan terkait kesehatan masuk dalam jajaran top gainers dalam sebulan ini. Sebut saja perusahaan farmasi pelat merah Kimia Farma dan Indofarma. Selain itu, produsen jamu Sido Muncul.

Berdasarkan data RTI, saham Kimia Farma tercatat naik 47,46%, Indofarma 44,52%, sedangkan Sido Muncul 5,24%. Kenaikan terjadi di tengah masih tertekannya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam sebulan, IHSG jatuh 6,33%.

Di luar perusahaan terkait kesehatan, daftar top gainers diisi perusahaan dari beragam sektor. Namun, tiga teratas diisi perusahaan yang baru melantai di bursa. Di posisi pertama yaitu Batulicin Nusantara Maritim, yang merupakan perusahaan penyedia jasa transportasi laut khususnya batu bara.

(Baca: BNPB Minta Kemenperin Kerahkan Industri Produksi APD dan Masker)

Batulicin resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Maret 2020 dengan kode bursa BESS. Dalam sebulan ini, harga sahamnya melonjak signifikan 155,22%.

Di posisi kedua teratas yaitu Indonesian Tobacco, perusahaan tembakau iris ini melantai di bursa sejak 4 Juli 2019. Sepanjang sebulan ini, harga saham perusahaan berkode bursa ITIC ini melesat 117,14%.

Kemudian, di posisi ketiga teratas, Diamond Citra Propertindo. Perusahaan properti ini melantai di BEI pada Februari 2020. Sebulan ini, harga saham emiten berkode bursa DADA ini melonjak 115,85%.

Sedangkan posisi keempat dan kelima ditempati Kimia Farma dan Indofarma. Adapun Sido Muncul berada di posisi sembilan.

Halaman: