Sempat Naik Tinggi, IHSG Turun 1,6% karena Aksi Ambil Untung Investor

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
IHSG hari pertama April 2020, Rabu (1/4), turun 1,61% ke level 4.466 setelah sempat naik hingga 1,98% di awal perdagangan. Koreksi IHSG didorong aksi ambil untung investor.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
1/4/2020, 16.45 WIB

Beberapa sektor menjadi penyebab penurunan indeks, salah satunya properti yang turun 2,8%. Saham Pollux Properti Indonesia (POLL) turun 6,88% menjadi Rp 10.150 per saham. Saham Summarecon Agung (SMRA) juga turun hingga 7% menjadi Rp 372 per saham. Sama PP (PTPP) juga turun 6,36% menjadi Rp 515 per saham.

Sementara, sektor aneka industri juga menjadi pendorong penurunan indeks dengan terkoreksi 2,46%. Saham yang menjadi penyebab turunnya sektor ini yaitu Astra International (ASII) sebesar 3,33% menjadi Rp 3.770 per saham. Begitu pula dengan anak usahanya Astra Otoparts (AUTO) yang turun 1,91% menjadi Rp 770 per saham.

Sementara, saham-saham berkapitalisasi besar lainnya seperti Bukit Asam (PTBA) yang turun 5,96% di harga Rp 2.050 per saham, Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun 5,16% menjadi Rp 735 per saham, lalu Bank Negara Indonesia (BBNI) turun 3,66% menjadi Rp 3.680 per saham, serta Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 2,98% menjadi Rp 2.930 per saham.

(Baca: Sempat Dibuka Turun, IHSG Berhasil Bangkit Naik ke Level 4.618)

Penurunan bursa dalam negeri juga sejalan dengan bursa saham Asia yang berakhir di zona merah. Seperti indeks Shanghai Composite di Tiongkok turun 0,57%, indeks  Nikkei 225 di Jepang turun 4,5%, Kospi di Korea Selatan turun 3,94%.

Begitu pula dengan indeks Hang Seng di Hong Kong dan indeks Straits Times di bursa Singapura yang masing-masing turun 2,19% dan 1,65%. Hanya indeks PSEi di bursa Filipina yang mengakhiri perdagangan di zona hijau, naik 1,64%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin