Emiten Perikanan Milik Asabri Jelaskan Penyebab Bisnis Merugi

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ilustrasi sektor perikanan. Nelayan membongkar muat ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Samudera, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (4/1/2020).
15/1/2020, 21.15 WIB

Di tengah kondisi ini, sejumlah pelanggan melakukan retur pembelian sebesar Rp 6,2 miliar tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh tidak sesuainya standar kualitas produk yang dijual. Untuk menangani masalah kualitas produk pihaknya akan memperketat audit.

"Mungkin ada human error di bagian produksi, karena kami usaha padat karya, hampir semuanya dijalankan manusia," ujarnya.

(Baca: Pacu Ekspor, Prima Cakrawala Jual Rajungan ke Thailand Tahun Ini)

Adapun mayoritas saham PCAR dipegang publik yaitu 69,86%, diikuti Asabri 25,14%, dan Bahari Istana Alkausar 5%. Adapun berdasarkan data Stockbit, Asabri berinvestasi pada saham PCAR mulai 28 November 2018. Pada awalnya, perusahaan tercatat memegang 67 juta lembar saham atau setara 5,79% porsi kepemilikan.

Jumlah saham PCAR yang dikempit Asabri terus bertambah hingga nyaris mencapai 323 juta lembar saham atau 27,68% porsi kepemilikan pada 11 Desember 2018. Sepanjang Juni-Agustus 2019, perusahaan tercatat melepas sedikit demi sedikit sahamnya hingga terakhir memegang 293 juta lembar saham atau 25,14% porsi kepemilikan.

(Baca: Menelusuri Investasi Asabri yang Terpuruk di Saham Gorengan)

Halaman: