Khawatir Perang Dagang Memanas, IHSG dan Bursa Asia Berguguran

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 0,17% ke level 6.183,51. Investor masih berhati-hati terhadap potensi eskalasi perang dagang dengan rencana kenaikan tarif 15 Desember.
Penulis: Happy Fajrian
10/12/2019, 18.03 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal melanjutkan tren positifnya setelah tiga hari perdagangan sebelumnya mengalami kenaikan. Hari ini, Selasa (10/12), IHSG turun 10,29 poin atau 0,17% ke level 6.183,51.

Kinerja IHSG sejalan dengan bursa saham Asia lainnya yang mayoritas menutup perdagangan dengan koreksi, di antaranya indeks Strait Times turun 0,53%, Hang Seng turun 0,22%, dan Nikkei turun 0,09%. Hanya indeks Shanghai dan Kospi yang positif, masing-masing naik 0,10% dan 0,45%.

Kinerja bursa Asia dan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sikap investor yang berhati-hati seiring potensi tereskalasinya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dengan rencana kenaikan tarif dagang AS pada 15 Desember mendatang.

"Ada kekhawatiran dari pelaku pasar global terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump dalam penerapan kenaikan tarif impor terhadap produk-produk Tiongkok per 15 Desember," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, seperti dilansir dari Antara.

(Baca: IHSG Berpotensi Melemah Tunggu Pertemuan The Fed)

Sikap hati-hati investor ini membuat Wall Street terkoreksi pada perdagangan Senin (9/12). Indeks Dow Jones turun 0,38%, Nasdaq turun 0,40%, dan S&P 500 turun 0,32%.

Sementara itu di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencatatkan nilai transaksi harian yang relatif rendah yakni Rp 6,69 triliun dari 10,04 miliar saham yang ditransaksikan investor. Sebanyak 226 saham turun, 168 naik dan sisanya bergerak mendatar alias stagnan.

Beberapa saham yang paling signifikan menekan turun IHSG di antaranya Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 0,47%, H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) turun 1,43%, Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 0,74%, Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 2,19%, dan Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) anjlok 10,5%.

Investor asing pun turut memberikan tekanan terhadap IHSG dengan aksi jualnya. Sepanjang hari ini investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) saham sebesar Rp 305,58 miliar. Saham-saham yang menjadi sasaran jual investor asing yaitu BBCA Rp 74,5 miliar, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 69,3 miliar, dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 42,9 miliar.

(Baca: Meski ada Gejolak Global, OJK Klaim Pasar Modal Nasional Masih Positif)