IHSG Berpotensi Menguat, Analis Jagokan Saham BBNI hingga ASII

Ringkasan
- IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Jumat, didorong oleh penguatan Rupiah dan proyeksi Bank Sentral Jepang untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,1%.
- Saham-saham perbankan dan blue chip, termasuk PT Astra International Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk, diprediksi akan mengalami kenaikan, dengan analis memberikan rekomendasi tertentu untuk beberapa saham.
- Analis memprediksi level support dan resistance IHSG, serta memberikan strategi investasi seperti buy on weakness dan trading buy untuk beberapa saham spesifik lainnya, di tengah respons pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed yang tidak berubah.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Jumat (14/6). Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh penguatan Rupiah yang terbatas pada Kamis (13/6) sore.
Phintraco Sekuritas menyatakan saham-saham perbankan dan blue chip kemungkinan berlanjut menguat pada hari ini.
"Kondisi penguatan rupiah mungkin berlanjut di hari ini menyusul sentimen terbaru di Amerika Serikat," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Jumat (14/6).
Dari regional, potensi perbaikan sentimen berasal dari proyeksi bahwa Bank Sentral Jepang yang akan menahan suku bunga acuan di level 0,1% pada pertemuan hari ini di waktu setempat.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.794, 6.753 dan 6.693. Sedangkan level resistance berada di 6.932, 7.032, 7.099 dan 7.149.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan rentang harga 2.500-2.630. Lalu trading buy pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rentang harga 1.500-1.550, serta speculative buy pada saham PT Bank Jago Tbk (PGAS) dengan rentang harga 1.900-2.010
Selanjutnya speculative buy pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan rentang harga 4.250-4,350. Lalu hold atau buy on weakness saham PT Telekomunikasi IndonesiaTbk (TLKM) pada rentang harga 2.780-2.820.
IHSG turun 0,27% ke level 6.831,56 pada penutupan perdagangan Kamis (13/6/2024). Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, indeks hari ini dipengaruhi respons pelaku pasar atas kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25—5,5%.