Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan menguat secara teknikal. Meski demikian pergerakkan IHSG akan tertahan oleh sentimen global, seperti ketidakpastian negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Pada perdagangan kemarin, IHSG menguat sebesar 0,52% di level 6.180,99.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG hari ini berpotensi menguat di area resistance 6.197 hingga 6.213. Sementara, area support berada di level 6.149 hingga 6.117.
"Meski begitu, pergerakan diperkirakan masih akan terbatas ditengah tingginya ketidakpastian global," kata Dennies dalam risetnya, Rabu (13/11).
(Baca: Bangkit di Sesi II, IHSG Ditutup Naik 0,52% Berkat Sektor Tambang)
Tarik ulur hubungan AS dan Tiongkok terkait kesepakatan dagang kembali terjadi. Pasalnya, Tiongkok dianggap melakukan klaim sepihak mengenai rencana penghapusan tarif barang kedua negara dalam pembicaraan perjanjian fase pertama.
Hal ini lantas menimbulkan ketidakpastian mengenai akhir perang dagang yang telah berlangsung selama 16 bulan dan berdampak signifikan terhadap perekonomian global.
Atas dasar sentimen ini, dia pun merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dicermati investor hari ini, seperti saham milik emiten konsumer PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Sementara, beberapa saham yang direkomendasikan untuk ditahan yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi juga berpendapat senada. Dia menyebut IHSG hari ini bakal melanjutkan penguatannya berdasarkan analisa teknikal. "IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya dengan support resistance di level 6.125-6.210," kata dia melalui risetnya.
(Baca: Investor Pantau Kesepakatan AS-Tiongkok, IHSG Diprediksi Naik Terbatas)
Dia pun menyebut beberapa saham yang masih menarik diamati hari ini, yaitu saham emiten PT BISI International Tbk (BISI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk(SIDO), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Lalu, saham emiten PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT AKR CorpindoTbk (AKRA).
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama juga meramalkan potensi pergerakkan IHSG ke zona hijau. "IHSG berpeluang menuju ke area resistance terdekat," ujarnya.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Ciputra Development Tbk(CTRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Tbk (UNVR), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Sementara Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya juga memprediksi IHSG hari ini bakal menguat dengan rentang laju di level antara 6.123 hingga 6.336. Namun, berbeda dengan sebelumnya, dia justru melihat pola pergerakkan IHSG cenderung menguat dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.