Laba Emiten LQ45 Semakin Anjlok, Hanya Sektor Finansial yang Berjaya

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi Layanan Bank
6/11/2019, 11.56 WIB

Sederet emiten membukukan pelemahan kinerja keuangan pada kuartal III 2019 lalu. Per 4 November 2019, Mirae Asset mencatat sebanyak 38 dari 45 perusahaan yang masuk dalam jajaran emiten berkapitalisasi besar LQ45 mencatatkan pertumbuhan laba yang lebih lemah.

Analis Mirae Asset Hariyanto Wijaya memaparkan, secara agregat, laba kuartal III LQ45 turun 7,1% secara tahunan. Ini lebih lemah dibandingkan kuartal II yang turun 3,9% secara tahunan. Kondisi Ini terjadi seiring melemahnya pertumbuhan pendapatan.

Lebih lanjut, sebanyak 47% dari LQ45 memperoleh laba yang lebih rendah dari ekspektasi. Ini lebih banyak dari periode sama tahun lalu yang sebesar 30%. “Ada lebih banyak perusahaan yang mencatatkan laba lebih rendah dari ekspektasi pada kuartal III,” kata Hariyanto dalam riset tertulisnya.

(Baca: XL Axiata Untung Setengah Triliun Setelah Rugi Tahun Lalu)

Ia menjelaskan, beberapa sektor yang menjadi pemberat capaian laba LQ45 yakni pertambangan, industri dasar, properti dan konstruksi. Laba sektor pertambangan pada kuartal III anjlok 44,7% secara tahunan, di tengah melemahnya harga batu bara.

Sedangkan mayoritas perusahaan di sektor industri dasar mencatatkan penurunan pertumbuhan hingga dua digit. Turunnya harga ayam menekan bisnis perusahaan peternakan.

Perusahaan di bidang perumahan juga mencatatkan pelemahan laba, seiring capaian pra-penjualan yang lemah dan meningkatnya biaya kredit. Terakhir, laba perusahaan-perusahaan konstruksi yang tidak memuaskan seiring dengan pendapatan dari kontrak baru.

Halaman: