IHSG Terjun 1,11% Tertekan Aksi Demonstrasi Mahasiswa

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi. IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (24/9) turun 1,11% ke level 6.137,6.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
24/9/2019, 17.22 WIB

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (24/9) turun 1,11% ke level 6.137,6. Pelemahan IHSG terjadi di tengah aksi demonstrasi ribuan mahasiswa di depan gedung DPR dan sejumlah wilayah. 

"Kalau bicara IHSG dua hari terakhir, sejak ada demonstrasi memang cenderung terkoreksi. Demonstrasi mempengaruhi perseposi katalis negatif untuk investor terhadap IHSG hari ini," kata Head of Research Infovesta Wawan Hendrayana ketika ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (24/9).

Kendati demikian, menurut Wawan, demonstrasi saat ini tak akan berakhir seperti di Hong Kong. Hal tersebut karena DPR sebenarnya menunda pengesahan revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). "Jadi sebenarnya tuntutan mahasiswa diakomodasi sehingga demonstrasi bisa mereda," kata Wawan.

Pada perdagangan hari ini, investor asing melakukan aksi jual bersih pada seluruh pasar senilai Rp 773,35 miliar. Di pasar reguler, asing melakukan jual bersih senilai Rp 993,94 miliar, sedangkan di pasar negosiasi dan tunai, asing beli bersih senilai Rp 220,59 miliar.

(Baca: Imbas Demonstrasi Gedung DPR, Jasa Marga Tutup Akses Tol Dalam Kota)


Investor asing, menurut dia, keluar dari di pasar modal dalam negeri ini lebih disebabkan oleh perlambatan ekonomi Indonesia. Namun, investor asing hanya mengubah portofolio investasinya dari pasar modal menjadi ke Surat Berharga Negara (SBN).

"Tahun ini saja sudah Rp 120 triliun masuk ke SBN. Investor asing memindahkan (portofolio) dari yang berisiko yaitu saham, ke yang lebih aman pada obligasi negara," kata Wawan.

Dia pun mengatakan, secara historis pun sebenanrnya pada bulan September hingga Oktober, IHSG memang cenderung terkoreksi dalam 10 tahun terakhir ini karena pada bulan-bulan ini banyak faktor seperti inflasi yang naik atau pun bulan pembagian dividen oleh emiten sehingga ada aliran dana keluar dari Indonesia.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menilai pelaku pasar sedikit khawatir dengan kondisi di dalam negeri. Pasalya, menurut dia, IHSG turun di tengah bursa-bursa di Asia lainnya yang cenderung bergerak naik. "Mungkin saja karena kondisi dalam negeri," kata Nico kepada Katadata.co.id, Selasa (24/9).

Pada penutupan perdagangan hari ini, Nikkei 225 Index bergerak naik 0,09%. Hang Seng Index juga berada di zona hijau dengan naik 0,22%. lalu, Shanghai Composite Index juga tercatat naik 0,28%. Strait Times Index juga tercatat menguat 0,39%.

(Baca: Ramai Demonstrasi Mahasiswa, Rupiah Melemah Tipis )

Saat dibuka, IHSG pada perdagangan hari ini langsung terkoreksi 0,28% menjadi berada di level 6.188,77. Capaian tertinggi IHSG pada perdagangan hari ini yakni berada di level 6.194,59 atau masih berada di zona merah. Sedangkan level terendah IHSG pada perdagangan hari ini yaitu 6.115,95.

Volume perdagangan di bursa pada hari ini sebanyak 12,02 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,96 triliun, dan frekuensi 446.834 kali. Tercatat pula hanya ada 102 perusahaan yang berada di zona hijau, namun ada 327 saham tercatat terkoreksi pada penutupan sesi pertama ini, sedangkan saham yang stagnan ada 128 saham.

Beberapa saham yang turun paling dalam pada perdagangan hari ini, yakni YELO yang turun 6,90% menjadi Rp 135 per saham,  ADRO turun 5,47% menjadi Rp 1.295 per saham, KAYU turun 5,22% menjadi Rp 218 per saham. Lalu INCO  turun 4,71% menjadi Rp 3.640 per saham.

Sementara saham yang menempati kenaikan paling tinggi, yakni  SQMI yang naik 17,14% menjadi Rp 246 per saham. MTPS naik 10,34% menjadi Rp 1.600 per saham. Lalu, ISSP yang naik 5,19% menjadi Rp 142 per saham dan  RBMS naik 4,63% menjadi Rp 113/saham.

Reporter: Ihya Ulum Aldin