Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (25/7) tercatat naik 0,26% di level 6.401,3. Volume perdagangan kemarin di pasar modal dalam negeri sebanyak 17,5 miliar saham dengan nilai Rp 9,2 triliun, dan ditransaksikan sebanyak 570 ribu kali.
Saham-saham sektor Properti (+1.29%), Aneka Industri (+1.27%), dan Infrastruktur (+0.89%) rebound. Saham POSA (+35%), ASII (+1.74%), dan ISAT (+11.36%) memimpin penguatan di masing-masing sektor.
Menurut Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi dalam risetnya, pergerakan IHSG seakan sepi dorongan positif karena menanti rilis data laporan keuangan emiten yang mulai ramai.
Lanjar Nafi memperkirakan laju IHSG pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (26/7), pergerakan IHSG secara teknikal mencoba bertahan pada level psikologis 6.400. Optimisme pergerakan ini masih memiliki tekanan koreksi dari indikator Stochastic maupun RSI yang bergerak bearish pada area middle oscillator.
(Baca: Indeks KICI: Investor Optimistis Kondisi Ekonomi di Kuartal 3)
Sehingga secara teknikal, Lanjar Nafi memproyeksi IHSG akan bergerak cenderung terkonsolidasi dengan ancaman melemah di akhir pekan. Level support dan resistance berada di level 6.370-6.420.
Saham-saham yang masih dapat dicermati oleh investor menurut Lanjar Nafi yaitu LSIP, WSBP, MAIN, BBNI, BMRI, ASII, BSDE, PWON, MNCN, SCMA, dan MAPI.
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji dalam risetnya menjelaskan, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.387,5 hingga 6.373,7. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.413,9 hingga 6.426,5.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola bullish harami candlestick yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
(Baca: Bursa Saham Semester II Diprediksi Naik, Kabinet Baru Dinanti Investor)
Ada pun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
- ADRO. Akumulasi beli pada level 1.240 – 1.260, dengan target harga secara bertahap di level 1.285, 1.315, 1.360, 1.460, dan 1.560. Support: 1.235 & 1.205.
- BIRD. Akumulasi Beli pada area level 2.800 – 2.830, dengan target harga secara bertahap di level 2.870, 2.910, dan 2.960. Support: 2.800 & 2.780.
- BSDE. Akumulasi Beli pada area level 1.390 – 1.410, dengan target harga secara bertahap di level 1.420, 1.500, 1.690, dan 1.880. Support: 1.355.
- PGAS. Akumulasi Beli pada area level 1.970 – 2.000, dengan target harga secara bertahap di 2.020, 2.120, 2.220, dan 2.320. Support: 1.970 & 1.925.
- PTBA. Akumulasi Beli pada area level 2.760 – 2.790, dengan target harga secara bertahap di level 2.850, 2.900, dan 3.100. Support: 2.700.
- TINS. Akumulasi Beli pada area level 1.040 – 1.050, dengan target harga secara bertahap di level 1.095, 1.125, 1.240, 1.360, dan 1.475. Support: 1.005.
(Baca: Indeks KICI: Investor Institusi Paling Khawatir Efek Perang Dagang)