Sempat Melesat Hingga 6.636, IHSG Ditutup Menguat Terbatas 0,4%

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo meninggalkan Gedung Bursa Efek Indonesia usai menutup perdagangan saham di Jakarta, Jumat (29/12).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
18/4/2019, 18.58 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.507,22 pada penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (18/4) menguat 0,40% dibandingkan posisi penutupan Selasa (16/4) yang berada di level 6.481,5. Positifnya laju IHSG ini, diikuti oleh aksi investor asing yang melakukan beli bersih di pasar modal senilai Rp 1,43 triliun.

Penguatan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini sebenarnya sedikit lebih rendah dari pada saat pembukaan perdagangan, di mana IHSG menguat hingga 1,3% pada level 6.568,85. Bahkan IHSG sempat menembus level 6.636,3. Sejumlah analis pasar modal menilai euforia gelaran Pilpres 2019 dan Pemilu menjadi sentimen yang menggerakkan IHSG pada pembukaan perdagangan ke arah yang positif.

Namun, laju IHSG yang melonjak tersebut tidak bertahan lama karena selang 15 menit kemudian, laju IHSG turun meski masih berada di zona hijau. Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam risetnya mengatakan, hal itu karena sentimen panik beli di saat uforia kemenangan quick count calon presiden petahana menjadi faktor di awal sesi perdagangan.

Menurutnya, saham-saham yang identik dengan proyek-proyek infrastruktur dan pembiayaan pemerintah menjadi primadona di awal sesi perdagangan. "Meskipun akhirnya investor melakukan penjualan di harga terbaik," katanya mengutip dari risetnya Kamis (18/4).

(Baca: Jokowi Unggul di Hitung Cepat, Saham BUMN Karya Menghijau)

Beradasarkan indeks sektoral, penopang laju IHSG hari ini disokong oleh sektor keuangan yang menguat 1,57%. Selain itu, sektor properti dan infrastruktur juga bergerak positif di mana masing-masing mengalami kenaikan 1,37% dan 0,81%.

IHSG hari ini menjadi primadona di antara pasar modal Asia lainnya yang tercatat terkoreksi. Seperti Nikkei 225 Index terkoreksi 0,84%, Hangs Seng Index melemah 0,54%, Shanghai Composite Index terkoreksi 0,40%, dan Straits Times Index terkoreksi 0,03%. Selain itu, indeks Amerika Serikat Dow Jones Index Future menguat 0,12%.

Tercatat saham PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) yang pada pembukaan perdagangan sempat menguat, malah menduduki top losers pada penutupan perdagangan pasar modal dengan terkoreksi 8,43% menjadi Rp 163 per saham. Sementara, yang menduduki posisi top gainers ditempati oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) yang menguat 15,79% menjadi Rp 660 per saham.

Sementara, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) yang pada awal perdagangan hari ini terkoreksi hingga 10,24%, pada penutupan perdagangan kembali sedikit menguat dengan hanya terkoreksi 1,56% menjadi Rp 3.780 per saham. Saratoga merupakan perusahaan yang dimiliki oleh calon wakil presiden nomor 02, Sandiaga Uno. Sandiaga menguasai 22,33% saham Saratoga.

(Baca: Hasil Hitung Cepat Memenangkan Jokowi, IHSG Meroket ke Level 6.636,36)

Lanjar Nafi memperkirakan laju IHSG pada perdagangan Senin (22/4) secara teknikal akan kembali mengalami konsolidasi, cenderung tertekan di area level psikologis 6.500. "Sehingga kami prediksikan IHSG masih akan bergerak cenderung mencoba bertahan di atas level 6.500," katanya. Rentang pergerakan IHSG pada awal pekan depan di level 6.447 hingga 6.525.

Sejalan dengan Lanjar, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memperkirakan IHSG pada awal pekan depan bakal terkoreksi berdasarkan analisa teknikal. Level suppoert pada IHSG pekan depan berada di level 6.450,8 hingga 6.394,4. Sementara itu, resistance memiliki range 6.599,9 hingga 6.692,6. "Mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG untuk hari Senin (22/4)," kata Nafan Aji.

Reporter: Ihya Ulum Aldin