Sri Mulyani Sebut Faktor Wait and See Sudah Hilang Usai Pilpres 2019

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Penulis: Michael Reily
18/4/2019, 14.18 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan faktor wait-and-see mulai menghilang setelah penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2019. Sehingga, ke depan, dia memperkirakan tingkat investasi bakal lebih membaik.

Ia mengungkapkan, pasar sudah mulai bereaksi terhadap hasil perhitungan cepat dalam Pemilu. "Wait and see yang dianggap menjadi salah satu faktor yang mengurangi daya investasi di Indonesia itu sekarang dianggap tidak ada," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4).

Artinya, pasar akan melihat peluang untuk menanamkan modal di Indonesia, sehingga ia berekspektasi capital in-flow bakal muncul. Namun, Sri Mulyani menyebutkan fokus pemerintah pasca-Pemilu adalah komunikasi arah kebijakan, terutama untuk sektor perekonomian.

(Baca: Sehari Usai Pemilu Jokowi Panggil Kabinet Bahas Investasi Arab Saudi)

Pasalnya, Kementerian Keuangan masih dalam proses pelaksanaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sambil menyiapkan APBN tahun depan. "Jadi, kerangka-kerangka untuk pemulihan yang akan jadi perhatian," ujar Sri Mulyani.

Meski begitu, pemerintah masih menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sambil menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Alasannya, kepastian kebijakan bakal lebih tergambarkan secara detail setelah proses penghitungan suara usai.

Harapan Sri Mulyani bahwa gelaran Pilpres 2019 akan semakin menghilangkan keraguan di benak investor agaknya terbukti. Tengok saja pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG). Pasca Pilpres 2019 IHSG segera melesat naik 87,30 poin atau 1,35 % ke posisi 6.568,85 pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Setelah pembukaan, IHSG memperkuat laju kenaikannya hingga menembus level 6.636,36 atau menguat 2,39 %. Meski belum diketahui secara pasti siapa pemenang Pemilu dan Pilpres 2019, pasar telah merespon positif hasil hitung cepat Pilpres 2019 yang dirilis sejumlah lembaga survei, yang menunjukkan keunggulan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

(Baca: Hasil Hitung Cepat Memenangkan Jokowi, IHSG Meroket ke Level 6.636,36)

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam risetnya mengatakan bahwa siapa pun pemenang dari pemilu, pasar modal, baik saham dan obligasi, diperkirakan bakal bergerak menguat hari ini.

"Meski ada kemungkinan total transaksi dan frekuensi turun akibat banyaknya libur pekan ini. Namun, seharusnya tidak menyurutkan antusiasme pasar sebelum pada akhirnya pudar," ujar Nico dalam risetnya yang diterima Katadata.co.id hari ini.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya juga memperkirakan IHSG hari ini akan menguat seiring dengan hasil hitung cepat yang memenangkan sang petahana berikut dengan partai yang mengusungnya, PDIP yang unggul dalam pemilihan legislatif.

Sementara itu analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, kemenangan Jokowi dalam hitung cepat akan berpengaruh positif. Terutama pada saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercatat dalam pasar modal.

"Pengaruh Pilpres 2019 positif, paling besar ke saham-saham BUMN. Karena program Jokowi melanjutkan pembangunan sangat mendukung untuk masa depan emiten-emiten ini,"" ujar William kepada Katadata.co.id.

(Baca: Hasil Quick Count Sesuai Harapan Pasar, Obligasi Jadi Incaran Investor)