Sandiaga Jual Lagi Saham Saratoga, Total Rp 633 Miliar Selama Pilpres

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Sandiaga Uno dalam acara Indonesia YES 2019, di Istora Senayan, Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta (10/5). Memasuki kota terakhir ke-7 sebagai puncak YES yaitu Jakarta kembali menggelar ajang inspiratif bertajuk ‘Indonesia Young Entrepreneur Summit (YES) 2019 dengan tema ‘Arah Baru Ekonomi Indonesia’ .
Penulis: Ihya Ulum Aldin
12/4/2019, 14.35 WIB

Adapun, per akhir Maret 2019, sumbangan dana kampanye untuk pasangan calon nomor 02 ini tercatat Rp 191,5 miliar. Dari jumlah tersebut, sumbangan terbanyak berasal dari Sandiaga yang mencapai Rp 116 miliar atau 61 % dari total penerimaan dana kampanye. Sedangkan Prabowo, menyumbang Rp 71,4 miliar atau 34 % dari total sumbangan. Sisanya berasal dari Partai Gerindra Rp 1,3 miliar.

Sebagai penyumbang dana terbesar, Sandiaga mengatakan belum melakukan penghitungan pasti terkait harta kekayaan yang terkuras untuk keperluan kampanye. Dia mengatakan akan membuat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada akhir masa kampanye bersama Prabowo.

Kinerja Saratoga Merugi Sepanjang 2018

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2018, Sandiaga tercatat sebagai salah satu pemegang saham emiten yang memiliki kode perdagangan SRTG. Pada akhir 2017, Sandiaga masih memiliki 27,8% saham Saratoga dan berkurang menjadi tinggal 22,62% pada akir 2018.

Sepanjang 2018, keuangan Saratoga minus Rp 6,19 triliun akibat kerugian investasi efek yang mencapai Rp 7,25 triliun. Padahal, pada 2017 perusahaan tersebut masih laba Rp 3,24 triliun. Kerugian ini merupakan yang pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir.

(Baca: Perusahaan Investasi Milik Sandiaga Uno Rugi Rp 6,2 T Tahun Lalu)

Jebloknya kinerja perusahaan investasi milik Sandiaga Uno tahun lalu akibat kerugian investasi pada efek ekuitas, yang pada tahun sebelumnya masih untung Rp 2,36 triliun. Kerugian terbesar investasi Saratoga berasal dari investasi efek sektor infrastruktur sebesar Rp 4,35 triliun, kemudian sumber daya alam Rp 2,77 triliun dan produk konsumen Rp 157,3 miliar.

Dengan kerugian tersebut, ekuitas Saratoga turun 28,4 % menjadi Rp 15,96 triliun dari sebelumnya Rp 22,29 triliun.

Halaman: