Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 14 perusahaan yang antre untuk melepas sahamnya di pasar modal (IPO) pada 2019. Sejak awal tahun hingga hari ini, Rabu (20/3) sudah ada tujuh perusahaan yang melakukan IPO.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setya merinci, 14 perusahaan yang masuk dalam antrian (pipeline) tersebut lima di antaranya bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi; empat bergerak di sektor perdagangan, layanan, dan investasi; dua bergerak di sektor infrastruktur dan transportasi; satu bergerak di sektor keuangan, satu bergerak di sektor konsumen, dan satu perusahaan bergerak di sektor aneka industri.
BEI menargetkan ada 75 perusahaan melantai di pasar modal tahun ini, baik melalui skema IPO, penerbitan obligasi, maupun kontrak investasi kolektif (KIK). Untuk mencapai target tersebut, Bursa akan melakukan beberapa upaya dan inisiatif yang memadai dan efektif. "Ada empat inisiatif yang dilakukan untuk mencapai target tersebut," kata Nyoman Yetna Setya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (20/3).
(Baca: BEI Terapkan Relaksasi Saham 'Gocap' dan Auto Reject di Semester II)
Pertama, Bursa akan meningkatkan program kampanye mengenai manfaat menjadi perusahaan terbuka untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha di tanah air mengenai pentingnya pasar modal.
Lalu, Bursa akan mengoptimalkan sinergi dengan berbagai institusi di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran perusahaan melakukan IPO. Nyoman mengatakan, Bursa sudah menggandeng sembilan kementerian dan lembaga sebagai bentuk dukungan dari sisi kebijakan. "Seperti peraturan di Direktorat Jenderal Pajak, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Badan Kebijakan Fiskal (BKF), dan beberapa kementerian terkait," katanya.
Ketiga, Bursa akan melakukan melakukan diskusi bersama pemilik usaha di Indonesia untuk memperkenalkan pendanaan melalui pasar modal. Kegiatan ini juga akan dilakukan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal.
(Baca: BEI akan Terapkan Sistem Auto Reject Baru untuk Perdagangan Waran)
"Kami melakukan approach dengan direksi dan komisaris BEI yang punya networking. Mereka akan mengetuk pintu dulu ke konglomerat untuk membuka dulu, setelah itu tim yang maju," ujar Nyoman. Terakhir, Bursa juga akan melibatkan seluruh karyawannya dalam untuk mengejar target tersebut.
Tahun lalu, Bursa berhasil menorehkan rekor penambahan jumlah perusahaan tercatat terbanyak sejak diprivatisasi pada 1992, dan merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Mereka berhasil mengajak 57 perusahaan untuk IPO pada 2018. Sampai dengan akhir 2018 jumlah total perusahaan tercatat di BEI ada 619 emiten.