Kekhawatiran Perang Dagang Meluas, IHSG Dibuka Turun 0,28%

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tidak berubah pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Penulis: Happy Fajrian
8/3/2019, 10.48 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka turun 0,28% ke posisi 6.439,84 pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat pagi (8/3). Turunnya IHSG terjadi didorong kekhawatiran investor akan meluasnya perang dagang.

Kekhawatiran tersebut muncul setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menghapuskan perberlakuan tarif istimewa untuk India dan Turki. Kedua negara mendapatkan keistimewaan tersebut melalui sistem preferensi umum atau generalized system of preferences (GSP) yang memungkinkan sejumlah produk mereka mengakses pasar AS tanpa dikenakan tarif.

Kepala riset Valbury Sekuritas Alfiansyah dalam risetnya yang dapat diakses pagi ini mengatakan, sentimen tersebut berpotensi memberatkan pergerakan IHSG untuk naik ke teritorial positif hari ini.

"Jelang musim laporan laba perusahaan diperkirakan dapat memberi rasa optimis kepada pelaku pasar, tapi sentimen tersebut dibatasi kekhawatiran AS yang memberlakukan tarif dagang terhadap negara lain," terangnya di Jakarta, Jumat (8/3).

(Baca: Indosterling Prediksi IHSG Akhir Tahun ini Menguat 12%)

Penghapusan tarif istimewa terhadap India dan Turki berpotensi memperluas perang dagang yang selama setahun terakhir ini berkecamuk antara AS dan Tiongkok. Sementara itu negara-negara Asia seperti Indonesia dan Thailand berupaya untuk menghindari nasib serupa. "Indonesia selalu memandang AS sebagai mitra strategis untuk saat ini dan masa depan," kata Alfiansyah.

Sebelumnya Kantor perdagangan AS memprakarsai tinjauan kelayakan Sistem Preferensi Umum (GSP). Untuk itu, Menteri Perdagangan Indonesia mengunjungi Amerika Serikat untuk merundingkan masalah ini pada Juli 2018 dan Januari 2019 lalu.

Di sisi lain Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) kembali merevisi kebawah proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2019 dan 2020, masing-masing sebesar 0,2% dan 0,1% lebih rendah menjadi 3,3% dan 3,4%. Penurunan proyeksi tersebut disebabkan ketidakpastian yang tinggi, perselisihan dagang, serta ketidakjelasan proses Brexit yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Inggris.

Tidak hanya IHSG, kekhawatiran meluasnya perang dagang di dunia juga dirasakan bursa saham Asia lainnya yang hari ini kompak memerah. Indeks Strait Times turun 0,63%, Shanghai anjlok 2,24%, Hang Seng turun 1,24%, Nikkei turun 1,46%, Kospi turun 0,87%, PSEi turun 0,35%, dan KLCI turun 0,25%.

Hingga berita ini ditulis, IHSG masih terus bergerak turun mendekati level 6.400. Pada pukul 10.30 IHSG telah bergerak ke level 6.407,18 atau sudah terkoreksi 0,79%.

Total transaksi saham sementara ini mencapai Rp 3,51 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 6,43 miliar saham. Sebanyak 216 saham bergerak di teritori merah, 115 saham sementara ini menghijau, dan 134 saham lainnya tidak berubah. Sedangkan investor asing melakukan penjualan bersih saham senilai Rp 182,21 miliar di pasar reguler.

(Baca: Tumbuh 13%, Laba Bersih Lippo Karawaci Rp 695 Miliar pada 2018)