PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), pengembang kawasan terintegrasi berbasis industri Kota Deltamas, mencetak marketing sales sebesar Rp 884 miliar sepanjang 2018. Angka tersebut lebih rendah dari marketing sales yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun,.
Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengatakan, permintaan terhadap lahan industri tercatat meningkat terutama per triwulan IV-2018. “Saat ini, permintaan terhadap lahan industri masih tinggi, khususnya permintaan dari investor asing,” ujarnya melalui siaran pers Rabu (30/1).
Karenanya, dia optimistis penjualan tahun ini akan tumbuh lebih baik karena permintaan terhadap lahan industri masih tinggi.
(Baca: Dekonsolidasi Meikarta, Aset Lippo Cikarang Turun Rp 3 Triliun)
Tondy menjelaskan, sektor industri masih menjadi penyumbang utama marketing sales perusahaan tahun ini senilai Rp 637 miliar atau sekitar 72%. Sedangkan sisanya disumbangkan oleh bisnis di sektor hunian dan komersial. Dibandingkan tahun sebelumnya, kontribusi sektor hunian dan komersial terhadap marketing sales mengalami peningkatan.
Tondy menjelaskan, ke depan perusahaan akan semakin agresif mengembangkan area hunian dan komersial untuk mewujudkan sebuah kota mandiri. "Hal ini juga sejalan dengan komitmen kami untuk menyediakan fasilitas pendukung yang lengkap bagi para tenant industri,” katanya.
Pada 2018, perusahaan telah meluncurkan kawasan hunian kelas menengah untuk memberikan akomodasi bagi para pekerja di kawasan industri DMAS dan sekitarnya. Bersama Panahome, perusahaan juga meluncurkan hunian modern berkonsep smart-town.
Adapun saat ini, mereka tengah membangun Cikarang Japanese School untuk memberikan fasilitas pendidikan bagi anak-anak ekspatriat Jepang yang bekerja di wilayah Cikarang dan sekitarnya. Fasilitas pendidikan ditargetkan siap beroperasi di tahun ini dan diharapkan dapat meningkatkan potensi area komersial di sekitarnya.
(Baca: Delapan Kawasan Industri Luar Jawa Beroperasi Tahun Ini)
Di samping itu, area komersial juga semakin berkembang dengan bergabungnya beberapa tenant seperti chain restaurant, rumah sakit, pusat pendidikan.
Perusahaan akan melanjutkan fokus pengembangan kawasan industri, komersial, dan hunian secara sinergis di Kota Deltamas didukung oleh kondisi cadangan lahan yang luas.
Selain itu, berbagai pembangunan infrastruktur di timur Jakarta seperti jalan tol layang, kereta ringan (LRT), proyek kereta cepat, jalan tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan, pembangunan pelabuhan Patimban, dan bandar udara Kertajati dihapakan akan semakin meningkatkan nilai Kota Deltamas sebagai sebuah kawasan perkotaan modern berbasis industri.