PT Waskita Toll Road (WTR) menambah modal disetor dan ditempatkan secara tunai kepada dua anak usaha mereka yaitu PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) yang memegang konsesi jalan tol ruas Solo-Ngawi, dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK) yang memegang konsesi jalan tol ruas Ngawi-Kertosono.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (13/12), JSN meningkatkan modal dasar mereka dari Rp 1,54 triliun menjadi Rp 3,4 triliun, sedangkan JNKK meningkatkan modal dasar dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 2 triliun pada Selasa (11/12).
Dengan peningkatan modal tersebut, WTR juga menambah modal mereka di JSN menjadi Rp 303,1 miliar, dan menjadi Rp 79,2 miliar pada JNKK. Dengan demikian, Waskita Toll Road mempertahankan porsi kepemilikan sahamnya pada JSN dan JNKK sebesar 40% atau senilai Rp 838 miliar di JSN, dan senilai 469,2 miliar di JNKK.
(Baca: Cegah Macet Akhir Tahun, Lima Proyek di Tol Cikampek Disetop 2 Pekan)
Jumlah saham WTR di JSN dan JNKK sama besarnya dengan kepemilikan saham oleh PT Jasa Marga (Persero), yaitu sebesar 40%. Sedangkan sisanya sebesar 20% pada kedua anak usaha tersebut dikuasai oleh PT Lintas Marga Jawa.
Dalam keterbukaan informasi tersebut, Senior VIce President Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk Shastia Hadiarti menyampaikan, peningkatan modal disetor JSN dan JNKK tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional masing-masing anak usaha tersebut.
"Untuk memenuhi kebutuhan operasional JSN dan JNKK. Apabila Waskita Toll Road tidak menambah modal disetor, maka kepemilikan saham WTR di JSN dan JNKK akan terdelusi," tulis Shastia.
Selain itu, jika WTR tidak meningkatkan modal disetor, dampaknya secara tidak langsung akan merembet ke Waskita Karya yang merupakan kontraktor pada kedua proyek pembangunan dua ruas jalan tol milik JSN dan JNKK tersebut. Pasalnya Waskita Karya menguasai 77,31% saham WTR.
(Baca juga: Menakar Gagasan Prabowo-Sandi Bangun Infrastruktur Tanpa Utang)