Rudiantara Desak Unicorn Segera IPO sebelum Membesar Jadi Decacorn

Dok: Tokopedia
Tokopedia, salah satu startup "unicorn" yang memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
13/12/2018, 15.59 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mendorong perusahaan perintis (startup) untuk segera masuk ke pasar modal Indonesia ketika mereka masih menyandang status "unicorn". Perusahaan startup "unicorn" adalah perusahaan startup yang memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar.

Menteri Kominfo Rudiantara khawatir, jika perusahaan startup sudah terlanjur menyandang status "decacorn", ekosistem pasar modal Indonesia tidak akan mampu menampung perusahaan startup tersebut ketika mereka hendak melantai di pasar  melalui skema penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Sebagai catatan, perusahaan startup yang menyandang status "decacorn" adalah perusahaan startup yang memiliki valuasi lebih dari US$ 10 miliar. Saat ini, ada empat perusahaan startup yang menyandang status "unicorn" di Indonesia dan berpotensi berkembang menjadi startup "decacorn". Mereka adalah Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka.

(Baca juga: Softbank dan Alibaba Kembali Suntik Modal Rp 16 Triliun ke Tokopedia)

"Bisa atau tidak pasar modal Indonesia dan ekosistem bursa Indonesia untuk menampung (startup) yang valuasinya di atas US$ 10 miliar," kata Rudiantara di Gadung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/12).

Menurut Rudiantara, ekosistem pasar modal dalam negeri saat ini belum mampu menampung perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp 150 triliun. Oleh karena itu, dia mendorong empat startup "unicorn" di Indonesia untuk segera melantai di pasar modal.

Dia mencontohkan, kalau perusahaan yang memiliki valuasi pasar mencapai Rp 150 triliun ingin melakukan kombinasi divestasi delusi hingga sebesar 20%, maka dana yang dapat diraup mencapai Rp 3 triliun. "Ada tidak yang bisa Rp 3 triliun? Siapa core investornya? Apakah yayasan dana pensiun atau apa, ini yang harus dihitung," kata Rudiantara.

Untuk mendorong empat perusahaan startup "unicorn" di Indonesia agar segera melantai di bursa, Rudiantara mengaku terus berbicara kepada mereka. Kendati demikian, yang memiliki startup "unicorn" di Indonesia saat ini adalah venture capital.

"Mereka akan melihat seberapa besar keuntungan yang akan mereka dapat jika perusahaan startup miliknya melantai di bursa. Ekspektasi mereka pasti besar," pungkas Rudiantara.

(Baca pula: Lazada Umumkan Pergantian CEO, Pierre Poignant Geser Lucy Peng)