PT Campina Ice Cream Industry berencana melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 885 juta lembar saham atau 15,04% dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan. Adapun harga IPO yang akan ditetapkan di kisaran angka Rp 310-400 per lembar.
Presiden Direktur Campina Samudera Prawirawidjaja memproyeksikan perolehan dana segar sekitar Rp 350 miliar jika berhasil menjual sahamnya dengan harga tertinggi. "Kenapa kami percaya diri (IPO) karena dengan pengeluaran iklan yang tidak terlalu tinggi jika dibanding sebelah (kompetitor), tapi market share kami masih cukup besar, sekitar 20%" ujarnya saat konferensi pers, di Gedung UOB Thamrin, Jakarta, Rabu (22/11).
Adapun, dari total perolehan dana IPO ini, sebesar Rp 260 miliar akan digunakan untuk pelunasan utang pokok perusahaan. Memang, utang ini baru akan jatuh tempo pada tahun 2021, tetapi Campina memiliki hak untuk melunasinya, sehingga bisa mengefisiensikan pengeluaran sebesar Rp 40 miliar. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan untuk mengembangkan pabrik di Surabaya.
(Baca juga: Akuisisi MatchMove Indonesia, M Cash Bisnis Dompet Elektronik)
PT Shinhan Sekuritas Indonesia telah ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi (underwriter) dalam IPO saham Campina ini yang rencananya akan dilangsungkan pada akhir Desember 2017.
Campina sendiri telah menyusun jadwal sementara proses IPO. Masa penawaran awal (book building) akan dilakukan pada 20-24 November 2017. Sementara, tanggal efektif diperoleh pada 6 Desember 2017. Kemudian, masa penawaran umum akan dilakukan pada 8, 11, dan 12 Desember 2017. Dengan demikian, tanggal pencatatan di BEI akan dilakukan pada 19 Desember 2017.
Berdasarkan laporan keuangan hingga semester I-2017 yang telah diaudit, Campina membukukan penjualan bersih sebesar Rp 480,78 miliar atau tumbuh 10,6% jika dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga jual es krim Campina.
Dengan pencapaian tersebut, Campina berhasil memperoleh laba komprehensif sebesar Rp 7,68 miliar pada semester I-2017 ini. Sedangkan, jumlah aset tercatat sebesar Rp 1,09 triliun dan total ekuitas yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 564,55 miliar. Hingga akhir tahun, ditargetkan laba bersih berada di angka Rp 71 miliar. Sementara, untuk tahun 2018 mendatang ditargetkan sebesar Rp 90-100 miliar.
(Baca juga: Retail Pakaian Lesu, RIMO Rambah Bisnis Properti)
Samudera menjelaskan, valuasi price to earning ratio (PER) saham Campina diproyeksikan sebesar 17-21 kali. Dengan demikian, diharapkan investor lokal akan berminat membeli saham Campina. Walaupun tidak menutup kemungkinan adanya investor asing yang juga akan masuk untuk membeli saham perusahaan es krim ini.
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, penggunaan dana IPO ini ditujukan membayar utang dan ekspansi bisnis akan memberikan efek positif terhadap kinerja perusahaan ke depannya.
Dengan demikian, Nafan memproyeksikan, saham dari Campina ini akan diminati oleh investor. Alasannya, perusahaan ini telah lama menjual produk es krim selama lebih dari 40 tahun dan menjadi produsen nomor dua terbesar di Indonesia. "Jadi cukup menarik bagi para pelaku investor kalau menurut saya," ujar Nafan.