Bursa Regional Anjlok Terseret Pasar Saham Cina

KATADATA
Kekhawatiran terhadap situasi ekonomi Cina berimbas terhadap bursa saham global.
24/8/2015, 16.44 WIB

KATADATA ? Bursa-bursa saham Asia berjatuhan terkena dampak aksi jual di bursa saham Cina. Ini menambah tekanan terhadap kondisi perekonomian di negara itu. Apalagi setelah berembus isu bank sentral Cina berencana membanjiri perbankannya dengan likuiditas untuk mengimbangi efek devaluasi mata uang.

Indeks komposit Shanghai tercatat turun hingga 8,5 persen. Penurunan kinerja bursa juga berdampak ke wilayah lain, termasuk bursa Jepang dan Korea Selatan. Indeks Nikkei 225 turun sebesar 4,6 persen, sedangkan indeks KOSPI turun 2,47 persen.

Di Asia Tenggara, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia tercatat turun 3,97 persen. Indeks Strait Times Singapura turun 3,9 persen, bursa Malaysia turun 2,7 persen, Thailand turun 4,2 persen, sedangkan indeks Filipina turun hingga 6,7 persen.

Fenomena ini terjadi akibat dari kepanikan pasar yang terjadi secara global. Menurut Takako Masai, Kepala Riset Shinsei Bank di Tokyo, terjadi kepanikan investor situasi ini akan menjalar kepada krisis yang pernah melanda Asia pada akhir 1990-an.

?Pasar sedang panik. Hal ini terlihat seperti krisis keuangan Asia yang pernah terjadi pada akhir 1990-an. Para spekulan mulai menjual aset yang dinilainya paling rentan,? Takako seperti dikutip Bloomberg, Senin (24/8).

Pasar komoditas yang anjlok seiring dengan bursa saham Asia turut menambah kekhawatiran pasar bahwa pelemahan ekonomi Cina telah merambah kepada ekonomi regional Asia. ?Pandangan tentang prospek ekonomi Cina tampaknya bergeser dari perhatian serius menjadi mendekati panik,? tutur Eswar Prasad, ekonom Universitas Cornell yang juga mantan Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) di Cina seperti dikutip Wall Street Journal.

Analis dari Asia Financial Network Agus Benzanuri mengatakan, kekhawatiran akan iklim investasi di Asia kemungkinan masih akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan. ?Lanjutan efek devaluasi yuan ini yang menyebabkan kepanikan di pasar saham,? kata dia.

Reporter: Muhammad Kahfi