Pikul Beban Baru sebagai Bank Jangkar, Harga Saham Bank Kakap Anjlok

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
IHSG akhir pekan ini, Jumat (15/5), turun 0,14%. Koreksi disebabkan saham-saham perbankan yang anjlok.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
15/5/2020, 17.18 WIB

Penunjukan sebagai bank jangkar ini bertujuan menyediakan likuiditas kepada bank-bank yang menjalankan program restrukturisasi kredit karena terdampak pandemi corona. Bank jangkar ini akan menerima dana penempatan dari Kementerian Keuangan untuk disalurkan kepada bank yang kesulitan likuiditas.

(Baca: BI Catat Aliran Modal Asing Kembali Masuk RI Rp 4,17 T pada Pekan Ini)

Namun, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menilai bahwa turun dan dilepasnya saham perbankan, karena kinerja yang kurang memuaskan pada triwulan I 2020. Dia menampik alasan perbankan akan mengalami pengetatan likuiditas, terutama untuk bank besar.

"Secara khusus berkaitan dengan kinerja pertumbuhan kredit perbankan yang tengah mengalami koreksi. Ada juga pertumbuhan aset yang juga diproyeksikan turun," kata Nafan.

Secara umum, dia menilai bahwa IHSG hari ini turun juga karena retorika perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang masih bergulir hingga saat ini. Selain itu, sentimen lainnya adalah ancaman gelombang kedua infeksi virus corona setelah beberapa negara mulai melonggarkan lockdown.

Adapun total volume saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 5,96 miliar unit saham dengan nilai transaksi Rp 7,2 triliun. Sejalan dengan penurunan indeks, 221 saham terkoreksi, 149 saham naik, dan 167 saham stagnan. Indeks pun melaju cukup fluktuatif karena indeks sempat anjlok hingga 1,18% di awal perdagangan. 

(Baca: Investor Asing Obral Saham BRI & Dua Bank Besar Lain, IHSG Turun 0,75%)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin