Investor Respons Negatif Akuisisi Pinehill, Dua Saham Indofood Rontok

KATADATA / Agung Samosir
Gedung Indofood Tower. Dua saham grup Indofood, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), kompak terjun ke batas auto rejection bawah karena investor merespons negatif rencana akuisisi Pinehill Co. Ltd.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
27/5/2020, 10.58 WIB

Harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan entitas anaknya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) kompak mengawali perdagangan pagi ini, Rabu (27/5), terjun bebas dengan langsung menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).

Langkah Grup Indofood untuk mengakuisisi Pinehill Company Limited yang memproduksi mi instan Indomie di Timur Tengah, Afrika, dan beberapa negara Eropa Tenggara senilai US$ 2,99 miliar atau Rp 44,6 triliun masih direspons negatif investor.

Hingga pukul 09.25 WIB, saham INDF telah bergerak turun hingga 6,67% menjadi Rp 5.600 per saham. Sebanyak 8,41 juta unit saham ditransaksikan sejauh ini dengan nilai totalnya mencapai Rp 47,12 miliar. Laju saham INDF meneruskan koreksinya pada perdagangan kemarin yang sebesar 6,61%.

(Baca: Caplok Pinehill, Anak Usaha Indofood Perluas Pasar ke Afrika dan Eropa)

Pada saat yang sama, saham ICBP juga tercatat anjlok mencapai 6,98% menyentuh harga Rp 8.325 per saham. Total volume transaksi sebanyak 5,13 juta unit saham bernilai Rp 42,72 miliar. Kemarin, saham ini juga terkoreksi hingga mencapai 6,77%.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin menilai bahwa rencana akuisisi ini memang bakal berdampak negatif jangka pendek pada keputusan investasi pelaku pasar saham. Berdasarkan perjanjian jual-beli, ICBP harus merogoh kocek senilai US$ 2,99 miliar atau setara Rp 44,6 triliun untuk aksi korporasi ini.

Pasalnya, untuk mendanai aksi akuisisi ini, ICBP mengalokasikan dana sebesar US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,41 triliun dari kas internal. Sementara, sisanya sebesar Rp 39,66 triliun akan dibiayai dari pinjaman perbankan.

"Di tengah kondisi yang tidak menentu dan perekonomian yang lesu ini, investor akan lebih memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki neraca keuangan yang kuat," kata Mimi menambahkan.

(Baca: Ekspansif di Luar Negeri, ICBP Akuisisi Dua Perusahaan Asing Rp 44 T)

Namun, Mimi menilai bahwa di sisi operasional perusahaan, akuisisi ini dapat meningkatkan posisi ICBP di pasar global. Dengan begitu, ada potensi peningkatan volume penjualan ke depannya. Untuk itu, dia masih merekomendasikan investor untuk membeli saham ICBP dengan target harga Rp 11.900 per saham.

Seperti diketahui, pada Jumat 22 Mei 2020 ICBP mengumumkan kesepakatan akuisisi seluruh saham kepemilikan Pinehill Co. Ltd. dari pemiliknya saat ini, Pinehill Corpora yang menggenggam 51% saham dan Steele Lake yang memegang 49%.

Adapun Pinehill Co. Ltd. merupakan perusahaan investasi yang berbasis di British Virgins Islands yang memiliki penyertaan saham pada sejumlah perusahaan produsen mie instan di Timur Tengah yakni Arab Saudi, beberapa negara Afrika dan Eropa Tenggara.

Mengutip keterbukaan informasi yang diunggah Jumat (22/5), Corporate Secretary ICBP Gideon A. Putro menjabarkan, Pinehill Company Limited tercatat memiliki kepemilikan sebesar 59% atas Pinehill Arabia Food Limited, yang berbasis di Arab Saudi.

(Baca: Jejak Anthoni Salim di Pinehill, Perusahaan yang Dicaplok Indofood CBP)

"Pinehill Company Limited juga memiliki 100% kepemilikan atas Platinum Stream Profits Limited, yang memiliki kepemilikan 48,99% pada Dufil Prima Foods Plc. Perusahaan ini memiliki bisnis utama produksi mie instan di Nigeria dan Ghana," tulis ICBP dalam keterbukaan informasi.

Kepemilikan Pinehill Company Limited juga terdapat pada Salim Wazaran Group Limited, sebesar 59%. Perusahaan ini diketahui memiliki penyertaan langsung dan tidak langsung paling sedikit 80% pada beberapa perusahaan produsen Indomie di beberapa negara, yakni di Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia.

Selain itu, Pinehill Company Limited juga memiliki kepemilikan sebesar 59% pada Salim Wazaran Gida Sanayi Ve Yatirim Anonim Sirketi. Perusahaan investasi yang berbasis di Turki ini, memiliki kepemilikan 80% atas Adkoturk Gida Sanayi Ve Tikaret Limited Sirketi, yang merupakan perusahaan produsen Indomie di Turki.

(Baca: Ekspansif di Luar Negeri, ICBP Akuisisi Dua Perusahaan Asing Rp 44 T)

Reporter: Ihya Ulum Aldin