BI Turunkan Suku Bunga Bikin Investor Khawatir, IHSG Anjlok 1,25%

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.
IHSG Kamis (18/6) turun 1,25% ke level 4.925,25 seiring kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang terpukul pandemi corona.
Penulis: Happy Fajrian
18/6/2020, 17.55 WIB

Indeks harga saham gabungan atau IHSG mengakhiri perdagangan saham hari ini, Kamis (18/6), turun 1,25% ke level 4.925,25. Koreksi dipicu kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%.

“Penurunan bunga acuan serta perkiraan penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang dijelaskan dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI membuat para pelaku pasar lebih cenderung bersikap ‘wait and see’,” kata analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, seperti dikutip Antara sore ini.

Di sisi lain, Nafan melanjutkan, pelaku pasar prihatin mengenai memanasnya situasi di semenanjung Korea, dengan kian panasnya hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan. “Selain itu pasar masih khawatir adanya potensi gelombang kedua pandemi Covid-19,” ujarnya.

Adapun seluruh indeks sektoral turun cukup dalam, kecuali indeks sektor infrastruktur yang naik 1,26%. Sektor industri dasar turun paling dalam sebesar 3,63%, diikuti aneka industri 2,4%, dan manufaktur 2,33%.

(Baca: Saham Konsumer Ditutup di Zona Merah, IHSG Sesi Satu Turun 0,13%)

Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25%. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi di era pandemi corona atau Covid-19.

Pasalnya, pandemi telah membuat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini melambat signifikan menjadi hanya 2,97%, jauh di bawah proyeksi pemerintah sebesar 4,5-4,6%.

Bahkan dampaknya pada kuartal II akan lebih dalam karena ekonomi diproyeksi bakal terkontraksi hingga 3%. BI pun memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya berkisar 0,9-1,9% saja.

Sejak dibuka IHSG lebih banyak melaju di jalur merah, walau sempat kembali ke jalur hijau pada awal sesi II siang ini ke level 4.993,61. Total ada 8,75 miliar saham yang ditransaksikan investor dengan nilai Rp 7,32 triliun.

(Baca: Investor Antisipasi Penurunan Bunga Acuan BI, IHSG Diprediksi Naik)

Sebanyak 243 saham berakhir lebih rendah, 175 saham naik, dan selebihnya tak bergerak. Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih saham di pasar reguler sebesar Rp 24,77 miliar. Namun di pasar negosiasi/tunai investor asing melepas sahamnya dengan nilai Rp 107,87 miliar.

Dengan koreksi tersebut IHSG menjadi indeks yang turun paling dalam di kawasan Asia. Indeks Nikkei 225 Jepang mengekor cukup jauh dengan koreksi hanya 0,45%, lalu Kospi Korea turun 0,35%, Straits Times Singapura hanya merosot 0,15%, dan Hang Seng Hong Kong hanya turun 0,07%.

Sementara indeks Tiongkok, Shanghai Composite berhasil naik 0,12%. Koreksi bursa saham Asia terseret oleh kejatuhan bursa global seiring dengan kekhawatiran gelombang kedua penularan virus corona di berbagai negara yang kembali mencatatkan peningkatan kasus baru Covid-19.

(Baca: Jual Saham Secara Terbatas, BSD Bidik Tambahan Modal Rp 1,2 Triliun)