Turun 22%, IHSG jadi Indeks Saham Berkinerja Terendah di Asia Pasifik

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pd.
Ilustrasi papan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat sebagai indeks saham berkinerja terendah di Asia pasifik dengan penurunan 22% selama semester I 2020.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
1/7/2020, 08.33 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup pada level 4.905,39 pada perdagangan terakhir di semester pertama 2020. Secara akumulatif, IHSG terkoreksi hingga 22,13% sepanjang semester I tahun ini bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu di level 6.299,54.

Rapor merah indeks saham juga dialami mayoritas bursa di kawasan Asia Pasifik pada semester I 2020. Hal ini sejalan dengan penyebaran Covid-19 yang sempat mengguncang pasar. 

Meski demikian, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), koreksi IHSG tercatat yang terbesar di antara bursa saham lainnya di kawasan Asia Pasifik.

Adapun di urutan pertama, kinerja bursa saham dengan penurunan paling rendah dicatat Bursa Tiongkok Shanghai Composite. Tiongkok merupakan pusat epidemi pertama wabah Covid-19. Namun, kinerja indeksnya sepanjang enam bulan pertama tahun ini hanya turun 2,15% di level 2.984.

(Baca: IHSG Sesi I Naik 0,35% Meski Investor Asing Masih Terus Jual Sahamnya)

Berikutnya, Bursa Taiwan TAIEX, dengan penurunan 3,13% di level 11.621 diikuti Bursa Korea Selatan KOSPI dengan penurunan 4,07% sepanjang semester pertama 2020 di di level 2.108.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin