Harga Saham Emiten Properti Rontok, IHSG Sesi I Turun ke Level 5.049

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Ilustrasi. IHSG sempat menguat 0,47% di level 5.076,52 saat pembukaan perdagangan hari ini.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
10/7/2020, 12.30 WIB

Indeks harga saham gabungan ditutup turun 0,07% di level 5.049 pada perdagangan sesi pertama, Jumat (10/7), meski sempat menguat 0,47% di level 5.076,52 saat pembukaan. Penurunan IHSG terutama dipicu oleh penurunan harga saham-saham yang tergabung dalam sektor properti mencapai 1,49%.

Harga saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar di sektor prpperti ditutup anjlok.Harga saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk atau POLL  anjlok hingga 4,65% menjadi Rp 5.125.

Begitu juga dengan harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk atau BSDE yang turun 1,96% menjadi Rp 750 per saham dan PT Ciputra Development Tbk atau CTRA yang turun 3,7% menjadi Rp 650.

Emiten properti lainnya, PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA juga mencatatkan koreksi harga saham sebesar 1,58% menjadi Rp 1.250. Harga saham PT Lippo Karawaci Tbk atau LPKR juga turun 1,25% menjadi Rp 158 dan PT Summarecon Agung Tbk atau SMRA turun 3,25% menjadi Rp 595.

(Baca: Kalahkan Apple, Samsung Jadi Merek Paling Populer di Asia)

Meski begitu, laju lemah pada harga sektor saham properti, diimbangi oleh kenaikan saham-saham di sektor finansial. Harga saham-saham di sektor ini naik 0,53% meski beberapa saham bank besar justru bergerak di zona merah.

Harga saham yang naik seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk atau BNGA meroket hingga 13,91% menjadi Rp 860. Lalu, harga saham PT Bank Central Asia Tbk  bergerak menguat 2,13% di Rp 31.150 per saham dan anak usahanya, PT Bank Jago Tbk atau ARTO melanjutkan kenaikan 1,36% di Rp 2.990 per saham.

Namun, harga saham PT bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI turun 0,64% menjadi Rp 3.120, PT bank Mandiri Tbk atau BMRI turun 0,95% menjadi Rp 5.200. Harga saham PT Sinarmas Multiartha Tbk atau SMMA juga turun 1,67% di Rp 17.700 per saham.

Total volume saham yang diperdagangkan hingga siang ini tercatat sebanyak 5,27 miliar unit saham yang menghasilkan nilai transaksi Rp 3,49 triliun. Mayoritas arga saham pada sesi pertama ini  turun yaitu sebanyak 226 saham, semantara hanya 144 saham yang bullish, dan 153 saham tidak mengalami perubahan harga.

(Baca: Gelombang Corona Naik, IHSG Diramal Terkonsolidasi Cenderung Melemah)

Penurunan pada IHSG ini, sejalan dengan bursa-bursa global lain. Di kawasan Asia, bursa Hang Seng di Hong Kong turun 1,17%, bursa Shanghai Composite di Tiongkok turun 1,05%. Bursa Nikkei 225 di Jepang dan Kospi di Korea Selatan juga masing-masing turun 0,54% dan 0,93%.

Sedangkan bursa di kawasan Eropa juga ditutup di zona merah pada perdagangan yang berakhir semalam. Bursa FTSE 100 di Inggris yang anjlok hingga 1,73%. Begitu juga dengan bursa Xetra Dax di Jerman yang meski tipis, turun 0,04%.

Jajaran bursa Wall Street di Amerika Serikat, juga mengalami koreksi pada perdagangan semalam. Dow Jones turun 1,39% dan S&P 500 yang turun 0,56%. Hanya saja, bursa Nasdaq berhasil ditutup bearish sebesar 0,53%.

Kurs rupiah pagi ini dibuka melemah ke level Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan Jumat (10/7), seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. Pelemahan nilai tukar dipicu oleh kekhawatiran pasar akan peningkatan kasus wabah virus corona global hingga menembus 12 juta. 

Reporter: Ihya Ulum Aldin