Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (17/9) dibuka bervariasi. Indeks sempat dibuka menguat hingga 0,81%, sentuh level 5.099,57. Memasuki pukul 09.30 WIB, IHSG bergerak di zona merah dengan turun 0,17% di level 5.049,71.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai IHSG hari ini memiliki peluang bergerak bervariatif dengan potensi melemah terbatas. Ia memproyeksi IHSG diperdagangkan di level 4.959-5.115, berdasarkan analisisnya secara teknikal.
Menurutnya, pelaku pasar saat ini tengah menanti hasil keputusan dari pertemuan yang digelar bank sentral dunia, termasuk Bank Indonesia yang menggelar rapat dewan gubernur sejak kemarin hingga hari ini. "Bila Bank Indonesia memberikan sesuatu yang menarik hari ini, mungkin pasar akan mendapatkan kekuatan untuk menguat," kata Nico dalam risetnya.
Adapun, sentimen lain yang mempengaruhi pergerakan indeks hari ini yaitu keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang menahan tingkat suku bunganya. Apalagi, The Fed memberikan kode bahwa tingkat suku bunga tersebut akan berada dalam level rendah setidaknya selama 3 tahun mendatang.
The Fed pun berjanji untuk menunda pengetatan kebijakan moneter. Penundaan akan dilakukan hingga negara Paman Sam tersebut mendapatkan kembali level tenaga kerja yang maksimum serta target rata rata inflasi di level 2%.
Nico menilai keputusan yang disampaikan The Fed kali ini tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan pada bulan lalu. Bank sentral AS ini memang prihatin dengan kondisi perekonomian, namun tidak ada tanda untuk memberikan stimulus lanjutan. Artinya, The Fed merasa cukup dengan semua kebijakan yang dikeluarkan.
"Tentu ini membuat pelaku pasar dan investor cukup kecewa karena di tengah situasi dan kondisi saat ini, mereka membutuhkan stimulus lebih lanjut untuk mendorong perekonomian," kata Nico.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya juga menilai kebijakan The Fed tersebut berakibat pada pasar saham di Amerika Serikat yang ditutup bervariasi. Seperti Dow Jones Index yang menguat 0,13%, tapi S&P 500 Index dan Nasdaq masing-masing ditutup turun 0,46% dan 1,25%.
"Investor mempertimbangkan keputusan suku bunga kebijakan The Fed terbaru. Bank sentral mengisyaratkan tidak ada kenaikan pada suku bunga hingga setidaknya tahun 2023 dan berencana untuk menggunakan berbagai alat untuk mendukung pemulihan ekonomi," kata Hariyanto dalam risetnya.
Ia pun menilai bahwa pelaku pasar modal dalam negeri hari ini akan memperhatikan keputusan suku bunga kebijakan Bank Indonesia dan prospek ekonomi terbaru hari ini. Menurut pihak Mirae, konsensus mengharapkan BI untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah pada 4%.
Analis artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai bahwa keputusan Bank Indonesia dan The Fed akan membuat pergerakan IHSG cenderung terbatas. Sentimen lainnya masih soal jumlah positif Covid-19 di dalam negeri yang terus bertambah.
"Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi kekhawatiran tingginya kasus Covid-19 dari dalam negeri yang menembus rekor baru," kata Dennies.
Dia pun memprediksi IHSG hari ini bisa bergerak melemah. Berdasarkan analisis teknikalnya, area support pada hari ini ada di rentang level antara 5.033-5.009. Sedangkan area resistance ada di rentang level 5.141-5.099.