Bursa Asia mayoritas dibuka melemah pada perdagangan Rabu (17/3) diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini.
Indeks Nikkei 225 Jepang bergerak menurun tipis 0,08%, indeks Hang Seng Hongkong dibuka minus 0,66% dan Shanghai Composite China merosot 0,80%.
Tren pelemahan bursa Asia mengikuti pergerakan bursa saham Wall Street yang ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/3) waktu Amerika atau Rabu dini hari waktu Indonesia.
Pasar menunggu hasil rapat kebijakan Federal Reserve AS, dan beberapa bank sentral global. Investor cenderung hati-hati menanti pidato Jerome Powell terkait respons kenaikan yield obligasi dan keputusan atas kebijakan moneter.
Pergerakan saham global ini diperkirakan akan menyeret IHSG.
"IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya dengan support di level 6,250 dan resistance di level 6,370," kata Tim Analis Indo Premier Sekuritas, hari ini.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG berpotensi bergerak naik dengan rentang resistance di level 6.379 dan 6.344. Sedangkan area support berada di level 6.285 dan 6.261.
Meski begitu, menurutnya, secara teknikal potensi penguatan IHSG cukup terbatas. "Pergerakan akan cenderung terbatas karena investor akan mencermati pergerakan yield obligasi serta menunggu keputusan suku bunga The Fed," kata Dennies.
Ada beberapa saham yang direkomendasikan untuk beli karena indikator teknikal menunjukkan sinyal beli dengan sentimen netral atau positif. Seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga menilai juga berpeluang bergerak naik. Hasil analisisnya secara teknikal memperlihatkan, area support maupun resistance minimum berada pada level 6.281 hingga 6.345. "Peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar," kata Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).
Di sisi lain, analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG kembali bergerak berfluktuatif. Menurutnya, indeks mencoba bertahan pada level support dengan rentang pergerakan 6.279 dan 6.345.
"Selanjutnya investor akan menanti hasil pertemuan The Fed yang akan kembali menegaskan sikap kebijakan dan arah suku bunga AS ke depan," kata Lanjar.
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT PP Tbk (PTPP), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai pergerakan IHSG terlihat masih betah bergerak dalam rentang konsolidasi wajar. Menurutnya, rentang pergerakan IHSG hari ini ada di level 6.260 dan 6.389.
William mengatakan, fluktuasi dari nilai tukar rupiah serta harga komoditas disinyalir masih akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG. "Sehingga, jika terjadi koreksi wajar, para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," katanya.
Beberapa saham yang bisa menjadi perhatian pelaku pasar pada perdagangan hari ini di antaranya PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).