IHSG Betah Bergerak di Level 6.000, Hari Ini Diprediksi Naik Terbatas

ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
12/4/2021, 07.26 WIB

Situasi sebaliknya disebut sebagai resistance, yakni tingkat harga tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi pada satu masa. Biasanya ada aksi jual cukup besar sehingga pergerakan kenaikan cukup terhambat.

Nafan merekomendasikan beberapa saham yang dapat menjadi pertimbangan investor antara lain Adaro Energy Tbk (ADRO), Astra International Tbk (ASII), Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

Secara keseluruhan, IHSG diramal akan terkonsolidasi dengan tren menurun sepanjang bulan April. Investment Information Head PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M.M. mengatakan ada dua faktor positif yang dapat mendukung pergerakan indeks saham ke depannya.

"Pertama, laporan kinerja keuangan emiten pada periode 2020 dan kuartal I 2021. Kedua, aksi korporasi sejumlah emiten, terutama musim dividen," ujarnya beberapa waktu lalu.

Selain itu transaksi harian pada April ada kemungkinan turun tipis menjadi sekitar Rp 9 triliun per hari, dari rerata transaksi saham Januari, Februari, dan Maret yang masing-masing tercatat sebesar Rp 20 triliun, Rp 15 triliun, dan Rp 10 triliun per hari. 

Menurut dia, faktor bulan Ramadan biasanya membuat nilai transaksi harian lebih lesu dibanding sebelumnya. Oleh karena itu dia memprediksi IHSG sepanjang April akan terkonsolidasi dengan tren menurun di level support 5.892-5.735 serta resisten 6.195-6.281.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin