Indeks harga saham gabungan atau IHSG hari ini, Jumat (28/5), diramal melanjutkan tren positifnya selama beberapa hari terakhir ini. IHSG pada Kamis (27/5) sempat naik signifikan meski akhirnya ditutup naik dengan kenaikan hanya 0,45% ke level 5.841,83.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG berpotensi bergerak menguat tertahan. Adapun, area support dan resisten pada perdagangan hari ini berada di rentang 5.798 dan 5.902.
"Selanjutnya investor merefleksi data pertumbuhan ekonomi kuartal ke-2 tahun 2021 yang diproyeksi tumbuh 6,4%," kata Lanjar dalam risetnya.
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya Blue Bird (BIRD), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), Timah (TINS), dan Wijaya Karya (WIKA).
Simak pergerakan IHSG sepekan terakhir pada databoks berikut:
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat ada potensi tren keniaikan jangka pendek pada hari ini. Area resisten ada di level antara 5.925 dab 5.883. Selanjutnya area support ada di level 5.820 dan 5.799.
"Dari dalam negeri masih akan minim sentiment dari data ekonomi. Investor akan mencermati rilis data produk domestik bruto (PDB) dari Amerika Serikat," kata Dennies.
Ada beberapa saham yang patut diperhatikan pada perdagangan hari ini di antaranya Medco Energi International (MEDC), Sarana Menara Nusantara (TOWR), dan Media Nusantara Citra (MNCN).
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang terbatas. Rentang pergerakan indeks ada di level antara 5.741 dan 5.978.
Menurutnya, pola gerak IHSG telah berhasil menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik, sedangkan peluang kenaikan masih terlihat dalam pergerakan IHSG. "Fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga masih akan mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William.
Beberapa saham yang patut diperhatikan hari ini di antaranta Telkom Indonesia (TLKM), Unilever Indonesia (UNVR), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), dan Astra International (ASII).
IHSG Sempat Anjlok karena Saham Bank
Pada Kamis (27/5), IHSG ditutup di level 5.841 atau menguat 0,44% dari level hari sebelumnya, didukung optimisme penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS).
Uniknya, setelah sempat menguat di atas 1%, IHSG merosot cukup dalam secara tiba-tiba pada sesi akhir perdagangan kemarin.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami mengatakan, IHSG terpangkas karena aksi ambil untung (profit taking) beberapa emiten besar di sektor perbankan.
"IHSG sempat terpangkas akibat penurunan BBRI, BBCA, BMRI sebelum penutupan. Penggerak IHSG kemarin ARTO, TLKM, CPIN, UNVR, EMTK," ujar Anugerah kepada Katadata.co.id
IHSG juga sejalan dengan mayoritas indeks saham di Asia, yakni merespon rilis data Industrial Profits China yang tumbuh 57% secara Year on Year (YoY) pada April, meski melambat dari 92.3% pada Maret 2021.