IHSG Masih Dalam Tekanan Lonjakan Kasus Covid-19, ini Saham Pilihannya

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (31/3) ditutup melemah 85,92 poin atau 1,42 persen ke level 5.985.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
15/7/2021, 07.13 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih berada dalam tekanan pada perdagangan Kamis (15/7). Sejak dua hari sebelumnya, indeks turun secara akumulatif hingga 1,62% ke level 5.979,21 pada penutupan perdagangan Rabu (14/7).

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, tren koreksi IHSG tersebut disebabkan investor yang mempertimbangkan kenaikan inflasi Amerika Serikat terhadap keluarnya aliran modal asing.

"Arus keluar tersebut mengiringi penurunan kepercayaan investor akibat kasus Covid-19 yang naik signifikan," kata Lanjar dalam riset tertulisnya.

Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak melemah di bawah level psikologis 6.000. Namun, indeks masih tertahan di level support rata-rata pergerakan 50 hari (MA50). Sehingga pergerakannya berpeluang mencoba bertahan dan kembali di level psikologis.

Namun, indikator stochastic dan RSI bearish menjadi pemberat pergerakan IHSG pada hari ini. Berdasarkan hasil analisis tersebut, Lanjar menilai IHSG hari ini diprediksi bergerak mencoba bertahan dengan area support dan resisten di level 5.951 dan 6.018.

Lanjar mengatakan, investor akan menanti sejumlah sentimen, seperti keputusan moneter Bank of Korea, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 Tiongkok, indikator ekonomi utama, dan lainnya.

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG masih menunjukkan berada dalam tekanan. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, IHSG hari ini diperkirakan ada di level 5.913 dan 6.123.

William mengatakan, minimnya sentimen serta perlambatan roda perekonomian yang terjadi masih menjadi tantangan tersendiri pasar modal Indonesia. Namun momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.

"Karena dengan pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek," kata William.

Ia menambahkan, momentum tekanan pada indeks, merupakan momentum berharga bagi investor jangka menengah dan panjang.

Ada beberapa saham yang menurutnya layak untuk diperhatikan oleh investor pada perdagangan hari ini di antaranya PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Reporter: Ihya Ulum Aldin