Prediksi Beragam IHSG Hari ini, Menanti BI Umumkan Suku Bunga Acuan

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan Jumat (11/12/2020) dengan naik tipis 0,08 persen atau naik 4,63 poin ke level 5.938,33.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
19/8/2021, 06.42 WIB

Analis memiliki prediksi beragam laju indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (19/8), setelah kemarin hanya naik tipis 0,5% ke level 6.118,15. Pasar akan menantikan rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo rate.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan bahwa investor masih akan berfokus pada kasus baru harian Covid-19 dari dalam negeri. Kemarin, sebanyak 15.768 kasus baru Covid-19 bertambah sehingga ada 3.908.247 kasus selama ini. Ada tambahan 1.128 jiwa meninggal, sementara tambahan kasus sembuh ada 29.794.

"Investor juga akan mengantisipasi rilis suku bunga 7 days repo rate oleh Bank Indonesia dan kebijakan ekonomi ke depannya," kata Dennies dalam riset tertulisnya.

Berdasarkan analisis teknikalnya, Dennies mengatakan IHSG masih memiliki potensi untuk bergerak naik dengan resisten di kisaran 6.194 dan 6.156, dan support di kisaran 6.060 dan 6.002.

Ia merekomendasikan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) untuk tahan (hold) jika sudah beli sebelumnya. Pasalnya, indikator teknikal dan sentimen, sama-sama netral.

Sebaliknya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG hari ini berpotensi berada dalam tekanan. Analisisnya mengindikasi pergerakan indeks hari ini ada di level 5.996 dan 6.178.

William berkata, pola pergerakan IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi wajar di tengah sentimen yang akan mewarnai pergerakan hari ini. Salah satu sentimennya rilis data perekonomian tentang tingkat suku bunga yang diperkirakan masih akan berada dalam kondisi tidak berubah.

"Selain itu, kondisi perlambatan perekonomian masih akan terus memberikan pengaruh terhadap kinerja emiten hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya.

Meski begitu, untuk jangka panjang, ia masih melihat perbaikan perekonomian akan terjadi dalam tempo cepat atau lambat. Sehingga dapat kembali mendorong kenaikan IHSG dalam jangka panjang.

Ada beberapa saham yang menurut William layak untuk menjadi perhatian pelaku pasar saham hari ini, seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Simak pergerakan IHSG sepekan terakhir pada databoks berikut:

Reporter: Ihya Ulum Aldin