PT BNI Sekuritas mendapat persetujuan dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk menjalankan bisnis layanan pasar modal di Singapura pada 8 September 2021. BNI Sekuritas dapat menjalankan kegiatan perantara surat utang, perantara perdagangan efek, maupun bisnis penjaminan melalui anak usahanya BNI Securities Pte. Ltd.
Dengan adanya izin tersebut, BNI Securities akan fokus untuk membantu nasabah induknya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, untuk mendapatkan akses ke investor global. BNI Securities berlokasi di 30 Cecil Street #17-08 Prudential Tower Singapore (049712) atau di Gedung yang sama dengan Bank BNI Kantor Cabang Singapura.
"Dengan beroperasinya BNI Securities di Singapura, maka hal ini juga membuat semakin kokohnya posisi BNI sebagai bank berskala global yang dapat memberikan layanan perbankan dan pasar modal," ujar manajemen BNI Sekuritas dalam siaran pers, Senin (13/9).
BNI akan menjadikan BNI Securities sebagai pusat kegiatan pasar modal internasional, termasuk menyediakan akses bagi nasabah dan emiten ke investor global. Fokus awal bisnis BNI Securities pada perantara perdagangan surat utang.
Jumlah emiten yang besar dan beragam di Indonesia merupakan target pasar BNI Securities untuk dapat menerbitkan obligasi global. "Obligasi global dari perusahaan Indonesia selalu menarik investor karena saat ini pasokan obligasi global dengan denominasi non-rupiah di pasar keuangan global, masih relatif kecil," kata manajemen BNI Sekuritas.
BNI Sekuritas telah menunjuk Leonard Ng sebagai CEO BNI Securities, bankir yang berpengalaman pada industri pasar modal internasional selama lebih dari 15 tahun dan pernah bekerja di beberapa perusahaan keuangan global.
BNI Sekuritas merupakan entitas anak BNI dengan kepemilikan 75%. Adapun 25% saham sisanya juga dimiliki oleh SBI Financial Services Ltd. Pembukaan BNI Securities merupakan salah satu strategi BNI untuk memperkuat posisi sebagai pemain yang dapat memberikan layanan perbankan dan pasar modal di pasar keuangan global.
Sayap bisnis internasional BNI ini memang sejalan dengan arahan dari pemegang saham, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Erick Thohir. Ia meminta, BNI untuk fokus pada bisnis dan pendanaan internasional.
Erick semula berencana untuk membentuk holding atau induk usaha bank-bank BUMN. Namun, rencana tersebut batal karena menurut dia yang terpenting adalah segmen pasar yang jelas dan persaingan sehat.
Erick menjelaskan, PT Bank Tabungan Negara Tbk saat ini sudah memiliki segmen utama yang jelas yakni fokus pada bisnis perumahan. BTN bahkan dapat bersinergi dengan PT Kereta Api Indonesia dalam pembiayaan pembangunan hunian berorientasi transit alias transit oriented development atau TOD.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk fokus pada bisnis pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah dan penyaluran kredit usaha rakyat . Lalu, PT Bank Mandiri Tbk fokus pada penyaluran kredit kepada korporasi.
Adapun BNI diharapkan menjadi bank internasional karena sudah memiliki jejak di mancanegara, seperti di New York, Amerika Serikat dan Hong Kong.