IHSG Diramal Naik Terbatas Efek Kebijakan Fed, Saham Apa yang Menarik?

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang 6.580 hingga 6.670.
Penulis: Agustiyanti
16/12/2021, 08.09 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan naik secara terbatas pada perdagangan hari ini, Kamis (16/12). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang akan mempercepat tapering off dan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini. 

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dengan potensi koreksi," ujar Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilius Nico Demus pada Kamis (16/12), seperti dikutip dari risetnya. 

Ia memperkirakan IHSG hari ini melaju dalam rentang 6.580 hingga 6.670. Salah satu yang akan menjadi sentimen, yakni keputusan The Fed untuk mempercepat tapering off dan kemungkinan suku bunga AS naik hingga tiga kali pada tahun depan.

"Hal yang menarik adalah menantikan pertemuan bank Indonesia pada hari ini. Sejauh mana sikap dan pandangan BI terhadap masalah ini, sejauh itu pula pasar akan mencerna untuk menerima atau tidak sikap dari BI," ujarnya.

Mengutip CNBC Internasional, The Fed akan membeli US$60 miliar obligasi setiap bulan mulai Januari, setengah dari tingkat sebelum taper pada November dan US$30 miliar lebih rendah daripada yang dibeli pada Desember. The Fed mengurangi US$ 15 miliar pada November, dua kali lipat pada Desember, kemudian akan mempercepat pengurangan lebih lanjut pada 2022.

Tapering off kemungkinan selesai pada akhir musim dingin dan/atau awal musim semi. Setelah itu, bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga yang dipertahankan ștabil 0%-0,25% pada pekan ini. 

Proyeksi yang dirilis Rabu juga menunjukkan bahwa pejabat Fed melihat sebanyak tiga kenaikan suku bunga terjadi pada 2022, dengan dua di tahun berikutnya dan dua lagi pada 2024.

Nico pun merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). ASII baru saja merilis data penjualan mobil dalam 11 bulan tahun ini yang naik hingga 66,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara LPPF melebarkan sayapnya dengan membuka gerai baru. 

Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga memperkirakan indeks bergerak naik pada hari ini. Hal itu seiring kepastian The Fed akan mempercepat taper tantrum menjadi pada  Maret 2022 serta potensi kenaikan suku bunga The Fed sebanyak tiga kali pada tahun depan.

"Ini memberikan kelegaaan sementara waktu dan menjadi faktor indeks DJIA rebound sebesar 1.08%.  Jika dikombinasikan dengan naiknya EIDO 0.39% serta rebound-nya harga minyak dan emas, IHSG berpotensi kembali ditutup menguat hari ini," ujar Edwin dalam risetnya. 

Edwin mengatakan, sentimen positif juga datang dari neraca perdagangan yang berhasil mencatatkan surplus selama 19 bulan berturut-turut hingga November 2021. Kinerja ekspor bulan lalu berhasil tumbuh, sedangkan impor melesat menunjukkan aktivitas ekonomi domestik yang mulai pulih. 

Di sisi lain, pemberat IHSG hari ini datang dari kembali turunnya harga komoditas Nikel di hari kelima sebesar 2.35%, dan tajamnya kejatuhan harga CPO delivery Januari 2022 di hari ketiga 4.07%, serta cukup tajamnya kejatuhan harga timah sebesar 1.64%.

Ia memperkirakan indeks hari ini akan bergerak pada rentang 6.579 hingga 6.674. Adapun saham yang menarik untuk disimak, menurut Edwin, yakni PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Pinago Utama Tbk (PNGA), dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). 

KRAS berhasil membukukan kenaikan pendapatan hingga November 2021 naik 66,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. PNGO juga mencatatkan kenaikan laba hingga 55,02% pada kuartal ketiga 2021. Sementara CMNP memproyeksi pendapatan perseroan mencapai Rp 8,1 triliun pada tahun ini. 

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup naik o,16% ke posisi 6.626. Demikian pula dengan bursa saham Wall Street tadi malam yang kompak menghijau. Indeks Nasdaq melesat 2,15%, S&P 500 1,63%, dan Dow Jones 1,08%.