Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau dengan kenaikan 0,4% atau 26 poin menjadi 6.652 hingga lima menit perdagangan pertama. IHSG sempat menyentuh titik tertingginya di level 6.661 saat masa pre-market berakhir.
Berdasarkan data RTI Infokom, 1,04 miliar saham telah diperdagangkan senilai Rp 565,35 miliar. Frekuensi perdagangan mencapai 71.716 kali. Sebanyak 267 emiten mencatatkan pertumbuhan harga saham, sedangkan 96 emiten dibuka di zona merah. Sementara itu, 178 emiten masih belum memiliki perubahan harga saham.
Pagi ini, investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 21,98 miliar. Penjualan bersih terbesar datang dari pasar regular senilai Rp 21,95 miliar.
Emiten dengan nilai penjualan asing bersih terbesar adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 5,5 miliar. Selain itu, PT Astra International Tbk (ASII) terjadi penjualan asing bersih senilai Rp 5,3 miliar.
Keluarnya dana asing itu berusaha ditahan dengan pembelian bersih asing pada emiten PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hingga 14,6 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 5,6 miliar.
Indeks di Asia dibuka menghijau, kecuali Hang Seng Index yang melemah 0,45% ke titik 23.315. Pertumbuhan terbesar pada terjadi pada Nikkei 225 Index yang naik 1,4% menjadi 28.858.
Berdasarkan data Stockbit, emiten yang mengalami pertumbuhan terbesar saat pembukaan hari ini adalah PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) yang tumbuh 29,92% menjadi Rp 152 per saham. Sementara itu, penurunan terdalam dialami oleh PT Hensei Davest Indonesia Tbk (HDIT) atau hingga 6,76% menjadi Rp 414 per saham.
Seluruh indeks secara sektoral pun dibuka menghijau dengan pertumbuhan palin besar dimiliki indeks teknologi, yakni sebesar 1,34%. Pertumbuhan itu diikuti sektor transportasi hingga 0,82% dan infrastruktur sekitar 0,79%.
Setelah itu, sektor energi naik 0,75%, properti naik 0,63%, kesehatan naik 0,36%, non cyclical naik 0,28%, industri dasar naik 0,18%, cyclical naik 0,14%, finansial naik 0,1%, dan industri naik 0,02%. Adapun, indeks LQ45 tercatat naik 0,47% saat pembukaan, sedangkan index IDX30 tumbuh 0,44%.
IHSG diperkirakan naik secara terbatas pada perdagangan hari ini, dipengaruhi keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang akan mempercepat tapering off dan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dengan potensi koreksi," ujar Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilius Nico Demus pada Kamis (16/12), seperti dikutip dari risetnya.
Ia memperkirakan IHSG hari ini melaju dalam rentang 6.580 hingga 6.670. Salah satu yang akan menjadi sentimen, yakni keputusan The Fed untuk mempercepat tapering off dan kemungkinan suku bunga AS naik hingga tiga kali pada tahun depan.
"Hal yang menarik adalah menantikan pertemuan bank Indonesia pada hari ini. Sejauh mana sikap dan pandangan BI terhadap masalah ini, sejauh itu pula pasar akan mencerna untuk menerima atau tidak sikap dari BI," ujarnya.
Mengutip CNBC Internasional, The Fed akan membeli US$60 miliar obligasi setiap bulan mulai Januari, setengah dari tingkat sebelum taper pada November dan US$30 miliar lebih rendah daripada yang dibeli pada Desember. The Fed mengurangi US$ 15 miliar pada November, dua kali lipat pada Desember, kemudian akan mempercepat pengurangan lebih lanjut pada 2022.
Tapering off kemungkinan selesai pada akhir musim dingin dan/atau awal musim semi. Setelah itu, bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga yang dipertahankan ștabil 0%-0,25% pada pekan ini. Proyeksi yang dirilis Rabu juga menunjukkan bahwa pejabat Fed melihat sebanyak tiga kenaikan suku bunga terjadi pada 2022, dengan dua di tahun berikutnya dan dua lagi pada 2024.
Nico pun merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). ASII baru saja merilis data penjualan mobil dalam 11 bulan tahun ini yang naik hingga 66,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara LPPF melebarkan sayapnya dengan membuka gerai baru.
Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan tren koreksi. Pasalnya, IHSG ditutup di bawah titik resistance 6.632 pada penutupan kemarin, Rabu (15/12), di level 6.626.
Namun demikian, IHSG dapat memasuki skenario penguatan jika dapat menembus level 6.667 atau mendekati titik resistance atas. Adapun, titik resistance hari ini secara urut ada di level 6.63, 6.653, dan 6.668.
Sementara itu titik support ada di posisi 6.586, 6.562, dan 6.528. Indikator movin average convergence divergence (MACD) pada hari ini dalam kondisi netral.
Seperti diketahui, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Pada hari ini, Ivan merekomendasikan saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang besar, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Rata-rata kapitalisasi pasar kelima emiten itu mencapai Rp 103,57 triliun dengan kapitalisasi pasar terbesar dimiliki BMRI senilai Rp 339,5 triliun.