Fundamental Ekonomi Membaik, IHSG Diramal Tembus Level 7.500 Tahun Ini

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Warga menunjuk indeks harga saham gabungan IHSG di Depok, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021).
30/1/2022, 19.50 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan ada di jalur positif pada 2022 dengan kisaran level 6.500-7.500.

Profesor for Finance and Investment di IPMI International Business School Roy Sembel mengatakan pergerakan IHSG akan didorong oleh oleh fundamental ekonomi yang cenderung menguat. Ia mengutip sejumlah indikator seperti inflasi sekitar 2%, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran Rp13.500-Rp15.000. 

Di sisi lain, Roy menjelaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia memiliki beberapa keunggulan seperti suku bunga yang relatif rendah di level 3,5%. GDP per kapita Indonesia pun sudah kembali di atas US$4.000 atau sudah mulai pulih sejak 2021. 

“IHSG diperkirakan bisa di level 7.500,” ujarnya dalam diskusi daring Investment Talk, Minggu (30/1).

Sementara itu, President Director of CSA Institute Aria Santoso mengatakan program vaksinasi pemerintah yang masif menumbuhkan optimisme, sehingga membuat sektor riil kembali bergerak. Di sisi lain, optimisme terlihat di sektor keuangan yang merupakan penopang utama IHSG.

Aria pun menyoroti sektor penopang lainnya yaitu energi yang sedang dalam tren bagus. “Dalam masa pemulihan ekonomi akan terjadi kenaikan kebutuhan energi yang lebih besar,” katanya.

Pada diskusi daring tersebut, Director of PT Kurikulum Saham Indonesia Alex Sukandar menjelaskan beberapa sektor yang mengalami kenaikan awal tahun ini. Sektor energi mengalami kenaikan 13% dan pada 2021 naik 49%. 

Sektor transportasi naik 5,7% dan pada 2021 naik 54%. Sektor finansial kenaikannya 2,61% dan tahun lalu 6,64%. Adapun untuk sektor kesehatan naik 1,36% sedangkan sepanjang 2021 naik 5,83%.

Di sisi lain Alex mengingatkan ada support yang krusial untuk IHSG yaitu di level 6.449 sebagai divergen yang harus diwaspadai. Adapun untuk level resistensi dia menyebut di area sideways 6.750. Level tersebut menurutnya harus mendapat perhatian dari investor.

Reporter: Rezza Aji Pratama