Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.67% di level 7.002,532 pada akhir perdagangan 25 Maret. IHSG hari ini (28/3) diperkirakan melemah dan bergerak di level 6.931—7.067.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan potensi koreksi wajar yang lebih besar dibanding dengan keinginan naiknya. Pasalnya, kenaikan IHSG sudah cukup terbatas pasca mencatatkan rekor tertingginya pada beberapa waktu sebelumnya.
"Di sisi lain, para investor asing masih mencatatkan arus capital inflow yang cukup signifikan sehingga dapat menopang pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya, dikutip Senin (28/3).
Adapun saham yang direkomendasikan William untuk dipantau investor yakni, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksikan bahwa, IHSG berpeluang melemah ke level 6.930 berdasarkan analisis Fibonacci Retracement. Kondisi bearish divergence pada indikator teknikal memperkuat kemungkinan IHSG untuk terkoreksi kembali.
Adapun, titik batas atas (resistance) IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.067, 7.114 dan 7.215, sedangkan titik batas bawah (support) ada di posisi 6.976, 6.926 dan 6.895.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Charoend Phokpand Indonesia Tbk (CPIN) di rentang harga 5.400 - 5.500. Ivan menyebut, CPIN berpeluang untuk melanjutkan fase koreksinya dengan penurunan ke 5.450 jika menembus support terdekat di 5.550.
Kemudian, aksi hold atau buy on weakness juga direkomendasikan pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di rentang harga 1.370—1.390, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) di rentang harga 6.900—7.000.
Selain itu, ia merekomendasikan hold atau take profit sebagian di level 2700 pada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Ia menyebut, ANTM akan menguji resisten dari Fibonacci Retracement 61,8% di 2.720, dan kenaikan di atas level tersebut akan membuka jalan menuju target berikutnya di 2.820.
Kemudian, Ivan menyarankan untuk hold atau trading buy pada saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) di rentang harga 2.100-2.130. MIKA diperkirakan dapat menguat ke resisten terdekat di 2.270 mengacu Fibonacci Retracement 38,2% dari wave [b] selama harganya tidak jatuh ke bawah 2.080.