Edwin Soeryadjaja: Saratoga Bakal Perbesar Investasi di Sektor Digital

Katadata
Pendiri dan Presiden Komisaris Grup Saratoga, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), Edwin Soeryadjaya
Penulis: Syahrizal Sidik
5/4/2022, 21.05 WIB

Pendiri dan Presiden Komisaris Grup Saratoga, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), Edwin Soeryadjaya menyatakan, perusahaan akan memperbesar porsi investasi di sektor berbasis ekonomi digital.

Hal ini disampaikan Edwin dalam sesi dialog Indonesia Data and Economic Conference 2022 yang dipandu Co-Founder dan CEO Katadata, Metta Dharmasaputra.

Edwin menjelaskan, sebagai perusahaan investasi yang membawahi beberapa lini usaha, menurutnya, sektor ekonomi digital terus berpeluang bertumbuh ke depannya.

"Tren baru digital itu tidak bisa dihindari, jadi kita sih tetap melakukan, walaupun kita enggak banyak di situ, tapi tetap kita berikhtiar," kata Edwin, Senin (5/4).

Anak dari pendiri Grup Astra, William Soeryadjaya ini menilai, salah satu yang dilakukan perusahaan adalah mengakuisi perusahaan di bidang data center. Oleh sebab itu, dia menegaskan, emiten bersandi SRTG ini akan terus memperbesar porsi investasinya.

"Itu satu hal yang tidak bisa diignore, tidak boleh diabaikan, itu satu bidang yang akan berkembang," ujarnya.

Saat ini, Grup Saratoga tercatat berinvestasi di berbagai lini bisnis, mulai dari pertambangan, perkebunan sawit, bisnis menara telekomunikasi, gas industri, hingga data center.

Berdasarkan laporan keuangan Saratoga, perseroan membukukan pertumbuhan laba sebesar 182% pada 2021 menjadi Rp 24,8 triliun dari sebelumnya Rp 8,82 triliun pada periode yang sama tahun 2020.

Adapun perolehan laba didukung oleh keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya dan penghasilan dividen dan bunga.

SRTG juga mencatatkan nilai aset bersih atau Net Asset Value (NAV) tertinggi sepanjang sejarah perseroan yaitu sebesar Rp 56,3 triliun, terutama didukung oleh peningkatan nilai pasar portofolio yang belum direalisasikan. Nilai tersebut meningkat 78% dari NAV Saratoga di tahun 2020 senilai Rp 31,7 triliun.